Sompral

By Defta Juniho Rhaisa


Di suatu malam ada sekelompok remaja sedang nongkrong di warung samping tempat wisata tepaga. Para remaja tersebut bernama Rizki, Aldo, dan Bagas. Mereka berempat nongkrong pada tengah malam hingga jam 12.00 malam. Salah satu remaja yang bernama Aldo mengajak pulang ke teman-temannya. 

Aldo : bro cabut yuk udah malam takut dicariin nyokap nih 

Riski : Yaelah do masih jam segini 

Bagas : tahu tuh setan aja masih siap-siap kali 

Jawaban Bagas dan Rizki sambil tertawa, tapi pada akhirnya mereka bertiga pun akhirnya pulang dan Rizky bilang ke teman-temannya agar melewati hutan pinus tapi kedua temannya itu ragu tapi tetap mengikuti Rizki. 

Rizki : kita jalannya ke hutan pinus aja yuk supaya lebih cepat 

Aldo : bukannya kalau lewat situ gelap sekali ya Ki? 

Bagas : iya Ki lagi pula hutan pinus itu juga kan lumayan serem suka ada penampakan di situ 

Rizki : tenang ada aku kok, aku ahlinya siapa sih setan yang berani sama aku 

Bagas : sombong banget, ayo dah nanti malah keburu malam 

Aldo : iya ayo, aku sama kamu ya Rizki 

Mereka pun akhirnya pulang melewati hutan pinus tersebut dan saat mereka sedang melewati hutan tersebut keanehan mulai terjadi Rizki dan Bagas merasa merinding dan merasa ada suara dari arah kanan 

Bagas : Ki kamu merasa merinding nggak sih?

Rizki : iya nih, eh kamu juga ngedenger suara dari arah kanan? 

Bagas : iya nih kayak suara orang nangis gitu 

Bagas dan Rizky pun sangat penasaran dengan suara itu dan mereka pun melirik ke arah suara tersebut dan mereka pun sangat terkejut dengan apa yang mereka lihat. 

Bagas : apa itu ki kamu lihat nggak?

Rizki : iya gas aku lihat !

Bagas : cepet Ki bawa motornya aku takut Aldo pun merasa bingung karena tiba-tiba Rizki dan Bagas memacu kecepatan motornya. Dan mereka pun telah melewati hutan tersebut adapun mengelakson Bagas dan Rizki lalu menepi ke sisi jalan dan Aldo pun bertanya ke Rizki dan Bagas. 

Aldo : kenapa tadi kalian tiba-tiba ngebut? Aku sampai kaget 

Rizki : kita tadi dengar suara orang nangis do 

Bagas : iya do serem banget mukanya penuh dengan darah 

Aldo : ih serem ya tapi perasaan aku nggak lihat apa-apa tadi 

Aldo : makanya jangan suka ngeremehin sama nantangin Ki apa-apa tuh kena kan !


Tamat

(Cerita ini mengajarkan tentang kita yang tidak boleh meremehkan atau sombong kalau hal apapun)


Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta