Aku Dan Keluarga

By  Siti Khairunisa

Tokoh:

1. Ayah

2. Ibu

3. Laura

4. Luna

5. Wendy

6. Julia

7. Bela

8. Helena

            

Adegan 1

Dahulu kala aku seorang anak tunggal, aku merasa kesepian dan aku tidak memiliki teman bermain saat dirumah. Dimana mana aku selalu sendiri, itu disaat aku masih di bangku sekolah SD. Dan kini aku sudah di bangku SMP kelas 2. aku memiliki seorang ibu yang sangat baik sekali. Ibu selalu peduli dengan aku, mengurus setiap hari dan penuh kasih sayang kepada ku. Begitu juga dengan ayah ku, ayah ku begitu sayang sekali kepada ku. Kita selalu bersama setiap hari, aku beruntung sekali memiliki seperti ayah dan ibu aku sayang sekali kepada mereka. Meskipun aku anak tunggal ayah dan ibu sangat menyayangi aku. Kadang aku sering mengecewakan ayah dan ibu tetapi mereka tetap tidak marah atau membentak kepadaku.

Di suatu malam hari kita sekeluarga sedang mengintip santai dan ibu berkata "gimana kalo kita mengadopsi anak. Di panti asuhan?" ucap sang ibu. Ayah pun berkata "ide bagus tuh, biar laura punya temen juga dan punya. Adik, dari dulu kan kamu ingin adik". "iya aku mau punya adik, meskipun itu bukan adik kandung" ucap laura. Ibu pun berkata "besok ibu dan ayah akan ke tempat panti asuhan.

"sekarang laura tidur dulu ya, besok kan sekolah nanti takut kesiangan loh" laura pun pergi ke tempat tidurnya dan segera tidur, ke esokan paginya laura pun sudah siap pergi ke sekolah. laura pun berpamitan kepada ibunya. Laura setiap hari diantar dan dijemput oleh ayahnya. "bu aku pergi ke sekolah dulu ya"

"iya nak, hati hati ya belajar yang baik". laura dan ayah pun berangkat ke sekolah dan sesudah sampai sekolah laura berpamitan kepada ayahnya "ayah aku masuk kelas dulu ya". ayah berucap "iya nak, semangat ya belajarnya". laura pun bergegas lari menuju kelasnya, sesampainya di kelas sahabat laura bernama luna dan wendy menyapa "hai laura" "haii luna, wendy". luna dan wendy merupakan sahabat laura, mereka selalu dekat sekali saat di sekolah mereka pun sekelas. saat dikelas mereka sedang jamkos laura, Wendy, luna pun mengobrol.

Laura: "eh iya aku mau cerita deh sama kalian"

luna: "cerita apa lau?"

wendy: "iya cerita apa?? Kalo ada apa-apa cerita aja"

laura:" jadi keluarga aku mau mengadopsi anak lagi"

wendy:"wah berarti kamu mau jadi kakak dong"

luna: "akhirnya kamu jadi kakak, sekian lama"

laura: "iya, aku seneng banget"

wendy: "aku jadi ikut seneng dengernya lau"

luna: "tapi hati-hati loh, nanti kamu dipilih kasih sama orang tua mu"

laura: "apa sih lun, kok kamu bilangnya gitu gak mungkin orang tua ku gitu"

wendy: "bener kata laura, mana mungkin orang tua dia kayak gitu"

luna: "iya deh maaf, aku kan cuma bilang doang, aku Cuma bercanda"

Disaat jam 1 waktunya pulang sekolah. mereka pun sudah pulang ke rumah masing-masing. Saat dirumah laura langsung mengganti baju dan makan siang, saat dimeja makan laura bersama ibunya dan mereka pun berbicara..

Laura:"ibu, gimana udah ke tempat panti asuhan belum?"

Ibu: "tadi ibu udah ke tempat panti asuhan dan ibu juga udah menemukan anaknya. Namanya julia dia juga seumuran sama kayak kamu, tapi lebih muda dia beda sebulan sama kamu."

laura: "berarti julia juga nanti sekolah dong bu"

ibu: "iya nanti bakal ibu sekolahin sama kayak kamu, nnti kalian sekelas"

laura: "yeyy akhirnya aku punya adek terus sekelas lagi, tapi kok belum ada julianya bu"

ibu: "besok dijemputnya, tunggu aja ya"

Keesokan harinya saat di sekolah saat jam istirahat.

wendy: "gimana adek kamu udh ada belum lau?"

laura: "belum, kata ibu aku sih nanti dijemputnya"

luna:" menurut aku ya takutnya Adik kamu itu punya sifat yang jahat gitu"

laura: "lagi lagi kamu bilang gitu lagi lun, jangan berpikiran yang kayak gitu dong"

wendy: "iya lun jangan kayak gitu ngomongnya, semoga aja adeknya laura baik

luna: "hehehe aku soalnya suka nonton film yang kayak gitu ceritanya"

laura: "kan itu Cuma film, pasti gak nyata cerita itu hanya fiksi"

wendy: "iya lagian juga itu kan Cuma film pasti boongan"

luna:"maaf yaa, aku selalu aja bilang gitu soalnya firasat aku juga gitu"

laura: "yaudah deh, ayo kita masuk ke kelas aja"

Disaat pulang sekolah laura, wendy dan luna sedang berada di gerbang sekolah. Mereka bertiga sedang menunggu jemputan untuk pulang kerumah. Beberapa menit kemudian ayah laura sudah sampe. "duluan ya" laura mengucap kepada luna dan wendy sembari melambaikan tangannya. Wendy ber ucap"hati hati, dadahh" sembari melambaikan tangan. "dadah laura" ucap luna, "eh tapi aku kurang yakin kalau laura punya adik angkat luna mengucapkan seperti itu setelah laura pergi pulang. "lagi lagi kamu selalu bilang kayak gitu, kamu ini lagi kenapa sih lun? Lagian kan kamu tau kalo laura selalu cerita ke kita kalo dia mau punya adik dari dulu. Aku harap laura dapet adik yang baik" wendy ber ucap seperti itu sembari agak kesal. lalu laura berucap "gak tau kenapa firasat aku selalu gitu terus wen, ya semoga aja itu gak terjadi. aku kurang setuju kalau laura mengadopsi adik" ucap luna sembari merasa salah karna mengatakan seperti itu. "udah lah kamu jangan berpikir seperti itu, biarkan saja supaya laura bahagia punya adik terus juga kamu jangan terlalu percaya dari film yang ceritanya seperti itu. udah lah jangan bahas itu lagi sama aja kita lagi omongin laura" ucap wendy yang lebih memikirkan yang lebih baik ketimbang pikiran seperti luna. Jemputan wendy pun datang lalu dia berpamitan kepada luna "duluan ya lun, dadah" sembari melambaikan tangan. Luna berucap "ku tinggal sendirian deh, dadah wen".

Sesampainya di rumah laura bertanya kepada ayahnya "ayah, ibu kemana kok gak ada dirumah?" lalu ayah berkata "ibu lagi ke panti asuhan, lagi megurus supaya adik kamu dibawa pulang kerumah" laura yang merasa senang karna sebentar lagi lagi adiknya akan pulang kerumah lalu berkata "akhirnya sebentar lagi adek kesini, tapi kenapa lama banget dibawa kerumah yah?" laura yang terheran heran karna lama sekali menunggu adeknya untuk kerumah ayah mengucapkan "ya karna dari panti asuhannya harus mengurus dulu jadi ya agak lama dibawa pulang kerumah. Kayaknya kamu udah gak sabar banget ya". "iya ayah aku udah gak sabar banget ingin ketemu adek aku, sekian lama aku akhirnya punya adek lagi. Makasih ya ayah udah mau mengadopsi anak lagi terus aku jadi punya adek sekian lama aku ingin punya adik, aku merasa kesepian" ucap laura yang sangat antusias tidak sabar ingin segera bertemu adeknya. "sama sama nak, kalau Kamu senang ayah juga ikut senang lalu ayah dan laura pun berpelukan. "aku sangat beruntung mempunyai orang seperti ayah".

Sejam kemudian ibu pun pulang kerumah. Mendengar jejak kaki ibu yang sedang berjalan laura pun langsung berlari kencang dari kamarnya lalu bertemu dengan ibu "ibu gimana, kok julia belum kerumah sih, aku udah nunggu dari kemarin. Ibu pun berkata "besok julia bakal kerumah kitanya, sabar ya laura kayaknya kamu udah gak sabar banget ya" "iya aku udah gak sabar banget bu soalnya dari kemarin udah nunggu lama" ucap laura sambil ketawa kecil "iya kamu yang sabar ya tungguin. aja, oh iya kamu juga nanti kalau udah ada julia jagain dia ya nanti kalian bakal satu sekolah terus kalian bakal satu kelas. Ingat meskipun kalian hanya beda sebulan tetapi lebih tua kamu kamu kan udah kelas 2 smp jadi jangan kayak anak-anak lagi ya". "iya ibu aku bakal jagain terus julia disekolah nanti aku pasti bakal sayang banget sama adek, aku jadi gak sabar deh, eh iya aku mau nanya dong bu" ucap laura yang sangat kesenengan. Ibu berkata "mau bertanya apa?" ibu terlihat seperti kebingungan lalu laura berkata "kalau udah ada julia ibu gak bakal pilih kasih kan?" ibu pun merasa kaget karna laura bertanya seperti itu "kenapa kamu nanya kayak gitu? ya pasti ibu gak bakal pilih kasih ibu pasti akan selalu sayang ke kalian berdua, laura jangan berpikiran seperti itu lagi ya" laura pun mengucap "iya ibu maaf ya kalo aku bilang kayak gitu, makasih ya bu aku jadi senang bakal punya adek dari dulu pengen banget punya adek, tiba-tiba laura berpikiran seperti itu" lalu ibu mengatakan "iya sama sama laura ini juga kan buat kebahagiaan kamu ingin punya adik, tapi kamu jangan berpikiran seperti itu lagi ya. Ibu dan ayah pasti gak bakal pilih kasih kok percaya sama ibu dan ayah" "baiklah bu, aku ke kamar dulu ya mau ngerjain tugas" lalu ibu berucap "iya nak".

Sesatnya laura sedang berada di kamarnya ia mengerjakan tugas sekolah dan setelah beres mengerjakan tugasnya laura kepikiran yang ia sampaikan tadi kepada ibunya lalu ia berkata "tapi kenapa ya aku jadi kepikiran yang diomongin luna kemarin pas di sekolah, aku jadi kepikiran terus semoga aja julia orangnya gak kayak gitu. udah deh gausah dipikirin lagi mending sekarang aku tidur aja" keesokannya sesaat sedang di sekolah laura, wendy dan luna sedang mengobrol.

Luna:"oh iya adek kamu udah pulang kerumah belum lau?"

Laura: "kata ibuku sih hari ini, mungkin nanti siang udah ada dirumah"

wendy: "aku jadi gak sabar juga deh ingin ketemu adek kamu"

laura: "nanti juga dia sekolah disini loh terus sekelas sama kita"

wendy: "wahh, kirain aku bakal beda sekolah sama kamu"

laura: "enggak, ibuku lebih memilih masukin adek ku ke sekolah ini biar bareng juga sama aku terus"

luna: "jadi gak sabar deh ketemu sama adek kamu lau, oh iya namanya siapa?"

laura: "namanya julia"

luna:"Ohh julia"

sesaatnya laura dirumah setelah pulang sekolah ia kaget karna ada seseorang di ruang tamunya lalu. ia bertanya kepada ibu "bu itu siapa ya anak perempuan yang lagi duduk" laura sambil berbisik-bisik kepada ibunya. Ibu berkata "ini julia adik kamu, ayo kalian kenalan" "hai, aku laura" ucap laura sambil kesenengan. "hai, aku julia" julia yang hanya bisa terdiam karna baru bertemu dengan kakaknya. Ibu mengatakan "nah jadi ini kakak kamu julia, semoga kalian bisa akur ya meskipun sekarang belum deket" julia berkata "oh iya bu" "nah karna sekarang sudah ada julia ibu dan ayah akan panggil kakak dan adek ya" ucap sang ibu yang sangat senang "iya ibu, akhirnya laura dipanggil kakak" ucap laura yang merasa sangat senang. "mulai besok kalian setiap hari berangkat ke sekolah bareng ya, adek sudah terdaftar disekolah lalu besok udah bisa sekolah" ucap ibu. "siap bu" laura berucap sambil kegirangan.

Adegan 2

Keesokan harinya laura dan julia pun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah laura berkata "dek kamu duduk disini ya nanti" Julia berkata "iya kak". Mereka berdua masih canggung karna mereka baru bertemu dan belum terbiasa mengobrol. Luna dan wendy pun terkejut dengan melihatnya laura sedang bersama julia "loh itu laura sama siapa ya? Aku baru lihat anak yang sama laura" ucap wendy yang masih kaget dan terheran heran. lalu luna berucap "kayaknya itu adeknya laura deh, soalnya kayak murid baru itu" wendy berkata "iya kayaknya itu adeknya, ayo kita tanya ke laura" mereka berdua pun berlari kearah laura.

Wendy: "itu pasti adik kamu kan lau"

Luna: "iya pasti itu murid baru yang adik kamu itu kan"

Laura: "iya, dia julia adikku"

Wendy: "tuh kan dugaan aku sama luna bener"

laura: "nanti kalian kenalan sama dia ya"

wendy: "pasti dong"

luna:"okey"

beberapa menit kemudian ibu guru pun datang ke kelas lalu murid-murid semuanya berdoa, setelah berdoa ibu guru mengatakan "anak-anak jadi kelas kita ada anak baru, ayo sini ke depan". Julia pun berjalan ke depan ibu guru berkata "ayo perkenalkan nama kamu" julia pun berkata "halo semuanya nama aku julia, salam kenal". "anak-anak kenalin ya ini murid barunya namanya julia, oh iya kamu adiknya laura ya" bu guru yang mengatakan seperti itu lalu laura dan julia menjawab "iya bu".

 Di waktu istirahat,Laura,luna dan wendy pun sedang makan bersama, di pinggir mereka ada helena dan bela teman sekelas mereka lalu bela mengatakan "eh kok laura bisa ya punya adik seumuran dia terus sekelas sama kita lagi" "kayaknya itu julia dari panti asuhan deh keluarganya mengadopsi" ucap helena sembari ketawa lalu melihat ke laura. "kalo aku sih ya gak mau banget punya adik dari panti asuhan, ga level" bela yang mengucap seperti itu lalu lalu helena menjawab "iya aku juga gak mau banget". laura yang melihat bela dan helena sedang membicarakan tentang laura, dia merasa sedang di omongkan oleh bela dan helena karna mereka menatap ke laura. Lalu laura berkata "heh kalo ngomong tuh di jaga ya aku tau kalo kalian lagi omongin aku!" laura sembari marah kepada bela dan helena. Wendy dan luna yang sedang menenangkan laura agar tidak marah lagi "udah lau, biarin aja gak usah di dengerin omongan mereka berdua" "iya laura udah jangan dipikirin omongan orang kayak gitu". lalu bela berucap "ya terserah aku lah mau ngomong apa aja kan aku punya mulut, kok kalian berdua mau sih temenan sama dia yang punya adik angkat" lalu laura berucap "EMANG KENAPA KALO AKU PUNYA ADIK?"

Laura yang sudah emosi, wendy berkata "udah lau, sabar jangan marah" luna yang panik karna laura sudah marah "mending kita ke kelas aja biar gak dengerin omongan mereka lagi" wendy menjawab "iya ayo kita ke kelas aja" laura pun mengucap "awas ya kalian berdua kalo ngomong kayak gitu lagi". Mereka bertiga pun berjalan ke kelas lalu ada julia yang sedang mencari meja makan" helena dan bela melihat julia yang sedang berjalan "eh mending kita ajak aja tuh julia kesini" helena menjawab "iya suruh aja dia kesini" bela dan helena pun memanggil julia, julia yang mendengar lalu dia kebingungan "mereka siapa ya kok tau nama aku atau mereka sekelas sama aku ya dia pun berjalan ke meja bela dan helena. Bela mengucap "kamu pasti lagi nyari meja kan, sini gabung kita aja" julia yang senang lalu menjawab "iya aku daritadi lagi nyari meja makan" lalu helena ucap "kok kamu gak gabung sama kakak kamu?" julia pun berkata "tadi kak laura lagi sama temannya". Bela berkata "oh iya pasti kamu belum kenal sama kita, kenalin aku bela" "kenalin aku helena". Julia yang merasa senang karna mempunyai teman baru lalu dia berkata "kalian sekelas sama aku ya" bela dan helena menjawab "iya". Saat bel masuk sudah berbunyi julia mengatakan "aku duluan ya ke kelas" lalu julia pun lari bergegas ke kelasnya.

Bela mengucap "gimana kalo kita deketin julia terus nanti kita manfaatin, kayaknya dia anaknya pendiem" "ide bagus mulai besok kita deketin dia" ucap helena sembari kegirangan. Beberapa jam kemudian bel pulang sekolah berbunyi lalu laura yang sedang bersama julia, luna dan wendy mereka semua sedang menunggu jemputan wendy berkata "eh iya aku sama luna belum kenalan sama julia, kenalin aku wendy salam kenal ya" luna ucap "aku luna". laura pun berkata "eh iya kalian belum kenalan ya, kenalin ya dek ini sahabat kakak" julia menjawab "iya kak, aku julia". Sesampainya dirumah julia dan laura salim kepada ibunya. lalu ibu bertanya "gimana hari pertama sekolah dek?" julia menjawab "baik kok bu adek seneng hari ini" ibu berkata "bagus kalo adek seneng, jagain terus disekolah barunya ya kak" laura menjawab "baik bu".

Malam hari pun tiba, laura dan julia yang sedang berada di kamar. julia berkata "kak tugas ini gimana sih cara jawabnya aku gak ngerti" laura pun menjawab "oh yang ini gampang kok, sini kakak ajarin" setelah dibantukan oleh laura, julia ucap "makasih kak aku jadi ngerti sekarang" "iya dek, kalo ada yang gak ngerti bilang aja ya ke kakak" ucap laura yang sembari senang. "ayo tidur dek ini udah malem, besok kan kita sekolah. Kakak tidur duluan ya ngantuk banget soalnya" julia mengucap "iya kak, kakak tidur duluan aja". Setelah laura tertidur julia berpikir "gimana kalo aku manfaatin aja kak laura aja kayaknya dia pinter, aku bahagia di keluarga ini apalagi ibu dan ayah aku senang di adopsi oleh ibu dan ayah sebenarnya aku agak tidak suka ke kak laura aku pun heran kenapa aku kurang suka ke kakak, tapi gapapa yang penting aku sekarang ada di keluarga ini" Julia yang berpikiran seperti itu sembari merasa senang apabila dia memanfaatkan kakaknya.

Keesokan harinya di sekolah, laura dan julia sudah sampai disekolah lalu laura berkata "kakak mau ke wc, kamu mau ikut gak?" julia berkata "enggak kak, aku mau dikelas aja" "baiklah" laura pun bergegas ke kamar mandi. Sementara itu ada bela dan helena menunju ke arah julia. Bela berkata "eh iya julia kamu mau gak temenan sama kita berdua, kamu kan belum punya temen" helena yang berkata iya ayo kita berteman" julia yang merasa senang langsung menjawab "mau banget". Saat di jam istirahat laura seperti biasa bersama sahabatnya. Mereka melihat julia sedang bersama helena dan bela lalu laura berkata "aku takut kenapa-napa kalo adekku sama mereka berdua, kalian kan tau kalo mereka berdua sifatnya gimana" wendy menjawab "iya takutnya julia terpengaruh oleh mereka terus nanti jadi ikut ikutan sifatnya sama bela dan helena" luna pun mengucap "iya sih takut juga, tapi julia belum punya teman di sekolah, kalo diajak bareng kita dia kan gak mau" laura pun berucap "iya dia kayaknya masih malu, tapi kok tiba-tiba dia bisa deket sama helena dan bela ya" wendy berkata "nah iya mereka kayak langsung akrab gitu" luna berucap "kayaknya sebelumnya mereka bertiga udah kenalan terus deket sekarang" "pokoknya sepulang sekolah aku harus bicara sama dia". Sesampainya dirumah julia dan laura sedang berada dikamarnya lalu laura menanya kepada julia "tadi disekolah kamu jadi deket sama helena dan bela ya?" julia pun langsung menjawab pertanyaan "iya kak, mereka jadi teman dekat aku emangnya kenapa ya kak?" laura yang agak terkejut lalu menjawab "kapan kalian bertiga kenalan? ya gapapa sih kalo kalian jadi teman dekat" Julia berkata "sebenernya kemarin waktu jam istirahat aku kenalan sama mereka berdua terus kita istirahat bareng dan ya sekarang jadi dekat deh kak" laura berkata "tapi kamu jangan berpengaruh sama mereka ya, kakak takut kamu jadi ikut ikutan sama mereka" julia pun berkata iya kak engga kok" di dalam hati julia "justru aku dan bela, helena tidak suka sama kakak tapi aku harus jaga sikap dulu".

Keesokan harinya adalah hari sabtu. Sekolah laura dan julia libur lalu julia sedang mengobrol bersama ibu. Julia berkata "ibu aku hari ini mau main diluar sama teman aku, boleh gak aku main bu?" "boleh, main sama kakak juga ya?" ucap ibu lalu julia menjawab "enggak bu, kakak gak main bareng aku. Aku mau main bertiga sama temen baruku" ibu yang kaget dikira dia akan bermain bersama laura "loh gak sama kakak ya, yaudah tapi jangan terlalu sore mainnya ya" julia berkata "iya bu, makasih ibu" setelah itu julia bersiap-siap dikamarnya dan laura bertanya "mau kemana dek kok dandan gitu?" julia pun mengucap "aku mau main keluar sama bela, helena" laura yang mendengarnya kaget lalu mengucap "jangan, kamu jangan pergi bareng mereka dek" "kenapa sih kak, lagian juga ibu udah izinin aku kakak gak usah ikut campur urusan aku deh. Udah ya kak aku mau pergi dulu" julia pun langsung berlari menuju keluar rumah. Laura yang kaget mendengar julia berkata seperti itu lalu berkata "kok julia ngomongnya seperti itu ya, aku mulai curiga karna dia deket sama bela dan helena semoga aja dia baik-baik aja" julia pun telah sampai ditempat bertemu dengan bela dan helena.

Julia: "hai, maaf ya kalian jadi nunggu lama"

Bela: "gapapa kok santai aja, aku sama helena juga baru sampe kok"

Helena: "iya bener"

Julia: "jadi ada apa aku disuruh kesini?"

Helena:"ini kita mau omongin si laura kakak kamu"

Bela: "iya, jadi kita mau omongin kakak kamu, kamu gak suka sama laura kan"

Julia: "iya aku emang gak suka sama dia, ya aku hanya suka ke ayah dan ibunya karna baik banget" Bela: "aku sama helena juga gak suka sama dia dari dulu, mana sekelas lagi jadi males aku"

Helena: "nah iya, jadi sekarang aku sama bela punya rencana nih"

Julia: "rencana apa?"

Akhirnya mereka bertiga pun mengobrol tentang rencana akan mempermainkan laura disekolah nya atau sama saja dibilang seperti dibully. Beberapa jam kemudian julia pulang kerumah lalu dia masuk kedalam kamarnya. "loh kamu udah pulang dek, ngapain aja kok lama banget mainnya?" laura yang bertanya seperti itu lalu julia menjawab "udah deh kak jangan tanya-tanya aku ini lagi capek tau gak" laura yang merasa terkejut lagi-lagi julia berkata seperti tidak suka dengannya lalu ia berkata "yaudah kakak minta maaf, kamu istirahat aja ya". Lalu laura terheran heran karna julia seperti berubah dan juga ada yang janggal dengan julia. Keesokannya keluarga sedang sarapan bersama ibu berkata "habis ini kalian berangkat ke sekolah ya" julia dan laura menjawab "iya bu" lalu ayah berkata "julia kamu harus nurut sama kakak ya kalo disekolah" julia menjawab "iya ayah, adek bakal nurut kok sama kakak".

Mereka berdua pun berangkat ke sekolah lalu saat sampai disekolah mereka sedang berjalan menuju kelas julia berkata "kak bawain tas aku nih, berat banget aku males bawa" julia langsung mengasihi tasnya kepada laura. "loh kok kamu gitu sih dek, bawa sendiri dong kakak juga berat emangnya kamu doang" laura yang kaget mendengar julia seperti itu lalu julia menjawab "gak mau tau bawain tas aku, kalo gak mau bawain aku bilangin ke ibu dan ayah kalau kakak gak jagain aku" laura pun berkata "yaudah kakak bawain tas kamu" julia pun langsung jalan duluan menuju kelas lalu laura berucap "kalo dia bilangin ke ibu dan ayah aku takut dimarahin, udah lah mending aku ke kelas aja" sesampainya dikelas. "hai guys" ucap julia kepada bela dan helena "hai" lalu helena berkata "loh tas kamu mana?" julia menjawab "itu dibawa kakak ku" bela mengucap "hah yang bener?" julia "iya bener, liat aja nanti dia kesini". Laura pun sampai dikelas lalu wendy dan luna melihat laura "loh itu kok laura bawa dua tas sih, kasian banget" ucap wendy "itu kayak tasnya julia ya" ucap luna "iya kayaknya, ayo mending kita ke laura" wendy suruh luna langsung berlari ke laura.

Wendy: "kamu kenapa bawa tas Julia lau? Pasti itu berat"

Luna: "iya mana kamu bawa 2 tas pasti berat banget"

Laura: "udah gapapa, tadi aku disuruh sama julia"

Wendy: "udah sini tas julia dibawa sama aku aja"

Laura: "udah gak usah wen, sama aku aja"

Wendy langsung bergegas menuju meja julia dan mengasih tas kepada julia

"nih tas kamu, lain kali gak usah minta tolong bawain tas lagi ke kakak kamu, gak sopan tau dia itu kakak kamu, dia lebih tua dari kamu" wendy yang berkata seperti itu merasa agak kesal dan dibelakangnya ada luna dan laura "udah gapapa wen" ucap laura. Julia menjawab "ya terserah aku dong, udah deh gak usah ngatur-ngatur aku". Wendy mengucap "heh kalo ngomong yang bener dong!" Wendy yang merasa sudah kesal lalu luna menjawab "udah minta tolong gak berterimakasih lagi, adek macam apa kamu ini". "udah, udah cukup gausah marah wen, biarin aja lun" julia "udah deh kalian bertiga pergi aja dari meja aku". Bela mengucap "ya terserah julia dong kalau dia mau ngomong apa aja, kok kamu ngatur" bela ucap seperti itu kepada wendy. Lalu Wendy menjawab "awas aja ya kalian, kamu julia awas aja kalau kamu apa-apain kakak mu". Luna berkata "udah lah ayo kita pergi aja". Lalu mereka bertiga mengobrol.

Wendy: "kok adik kamu jadi kayak gitu sih lau"

Laura: "aku juga gak tau dari kemarin dirumah juga udah berubah gitu yang tadinya pendiem sekarang jadi gini"

Luna:"mungkin dia jadi kayak gitu karna udah berpengaruh sama bela dan helena"

Laura: "aku juga berpikiran seperti itu, soalnya kemarin dia main keluar sama mereka"

wendy: "kok kamu izinin sih lau, harusnya jangan"

Laura: "kemarin udah aku gak boleh tapi dia jawabanya sambil marah gitu"

Luna: "fiks dia udah sifatnya sama seperti bela dan helena"

Wendy: "kamu harus bilang ke ibu kamu lau"

Laura: "iya nanti aku bakal bilang, tapi dia kalo didepan ayah dan ibuku selalu pura-pura baik gitu, kalo Jadi gini aku agak kecewa punya adik angks"

Luna: "tuh kan aku juga bilang apa dari awal, mending kamu gak usah punya adik"

Laura: "aku kirain gak bakal seperti ini jadinya"

Wendy: "andai kalo dia gak dekat sama helena dan bela"

Laura: "iya aku takut di apa-apain sama mereka bertiga"

Luna: "kalo kamu di apa-apain sama mereka bilang ke aku sama wendy ya lau"

Wendy: "iya bilang aja ke kita"

Laura: "okey, makasih ya kalian emang sahabat terbaik aku"

Sepulangnya sekolah saat mereka berjalan keluar menuju keluar gerbang laura, wendy dan luna sedang berjalan bertiga. dibelakang mereka ada bela, helena dan julia lalu saat laura sedang berjalan bela menginjak bagian belakang sepatunya laura. Lalu laura terjatuh setelah itu julia, bela dan helena mentertawakan Laura yang sedang terjatuh. "hahaha kasian deh jadi jatuh"ucap bela. "hahaha kasian banget" ucap julia. "aduh dengkul ku jadi luka" ucap laura "maksud kalian apa mentertawakan laura!" ucap luna. "lihat dengkul laura jadi merah gara gara kalian, bela pasti sama kamu yal" ucap wendy yang sangat marah. Lalu bela menjawab "kalo sama aku emangnya kenapa?". Julia berucap", kasian deh jadi luka". "udah deh mending kita pergi aja guys" ucap helena. Mereka bertiga pun pergi. "kurang ajar banget mereka" ucap luna yang sudah emosi. "kamu gapapa lau? Mau ke uks dulu gak?" ucap wendy yang sangat khawatir. Lalu laura menjawab "udah gapapa kok, biar aku obatin aja dirumah" "yaudah hati-hati dijalan ya" ucap luna.

Sesampainya dirumah Laura sedang mengobati lukanya. Tak sengaja ibu masuk ke kamar lalu melihat laura yang sedang mengobati lukanya. "loh dengkul kamu kenapa kok bisa sampe luka gitu?" ucap ibu sambil khawatir. Lalu laura menjawab "gapapa kok bu, tadi di sekolah aku jatuh" "aduh kok bisa jatuh begini, udah sama ibu aja diobati nya akhirnya ibu mengobati lukanya laura. "makasih ibu udah obatin luka kakak" ucap laura sambil menahan nangis. "iya sama-sama kak, kalo ada apa-apa cerita aja ke ibu ya, jangan dipendam". "baik bu, laura nanti bakal cerita kok". Julia masuk ke kamar lalu melihat laura sedang melihat ibu lalu dia berkata "loh ibu ngapain kesini?" lalu ibu menjawab "ini habis ngobatin kakak mu". Julia berucap "ohh, kirain lagi ngapain" "aduh jangan sampai ketauan kalo aku dan temanku yang sengaja buat kakak jatuh, semoga kakak gak bilang ke ibu" di dalam hati julia.

"yaudah ibu mau keluar dulu ya". Laura dan julia menjawab "iya bu". "awas ya kakak kalau bilang ke ibu kalo aku sama temanku yang bikin jatuh kakak" lalu laura menjawab "iya gak bakal kok, tapi liat aja nanti". "udah besar kok masih di obatin sama ibu" ucap julia sambil tertawa kecil. "tadi tuh ibu yang mau mengobati aku, lagian juga aku bisa kok luka ku sendiri" ucap laura sembari kesal, lalu laura mengucap "kamu kalau ngomong dijaga jangan sampe segininya" laura berucap seperti itu sembari tegas. Lalu julia menjawab "iya deh" julia jawab seperti itu sembari membiarkannya.

hari demi hari cepat berlalu tak terasa sudah hampir sebulan setiap hari sekolah laura seperti di bully terus oleh bela, helena dan julia.tentu itu membuat laura tidak nyaman saat di sekolah, tetapi ia tetap semangat bersekolah ia juga sangat rajin belajar. laura tidak mempedulikan atas perbuatan adiknya yang sudah menjahati kakaknya.julia sangat tidak sopan kepada kakaknya dia juga selalu marah kepada laura tetapi laura selalu diam saja dan selalu sabar, ia tidak bercerita pada ayah dan ibunya selama ini dan hanya yang tau dia di bully luna dan wendy.

Wendy: "sumpah lau, mending kamu ceritain semuanya ke ibu kamu, kok kamu bisa sekuat ini dan se sabar ini. Ini hampir setiap hari kamu diginiin terus.

Luna: "iya kamu lau, jangan dipendam terus kenapa kamu gak marah aja ke mereka"

Laura: "udah gapapa kok, aku kuat kok. Tapi aku harus cerita ke ibu semuanya"

wendy: "iya kamu ceritain aja semuanya, kamu jujur aja selama ini kalo julia orangnya kayak gitu"

Laura yang sudah tidak sanggup lagi atas perbuatan adik angkatnya akhirnya laura memberanikan diri menceritakan semuanya kepada ayah dan ibunya. Beberapa bulan sudah laura pendamkan, laura orang yang sangat sabar la tak pernah membalas atas perbuatan adiknya. Meskipun laura masih takut menceritakan semuanya tetapi ia memberanikan diri.

saat dirumah akhirnya laura bercerita kepada ayah dan ibunya, ia menceritakan semuanya dari awal. sampai akhir. Lalu laura pun menangis setelah menceritakan semuanya "ya ampun kenapa gak dari waktu kamu bercerita, kata ibu juga kan kalau ada apa-apa cerita aja kak. Udah jangan nangis lagi" ucap ibu sembari menenangkan laura agar tidak nangis. "ayah jadi merasa tidak enak kepada Laura, seharusnya dulu kita tidak usah mengadopsi Julia. Ayah dan ibu pikir julia anaknya baik-baik saja" ucap ayah yang merasa kasihan kepada laura. "iya seharusnya dulu kita tidak usah mengambil julia, ibu jadi merasa nyesal sekali. Maafin ayah dan ibu ya laura kamu sekarang jadi seperti ini" laura menjawab "iya tidak apa-apa kok ini bukan salah ibu dan ayah"

julia yang menyadari perbuatannya kepada laura lalu setelah itu julia dipanggil oleh ayah dan ibu, ayah dan ibu juga marah besar terhadap Julia. Julia dimarahi oleh ibu dan ayah. "maaf, maaf banget julia jadi merasa menyesal selama ini telah jahat terhadap kak laura. Julia janji gak bakal gitu lagi. Julia bakal berubah, adek juga gak bakal berteman lagi sama bela dan helena. Julia jadi merasa salah besar maaf ya kak sekali lagi" laura menjawab "gapapa kok dek, janji ya kamu bakal berubah. Aku capek selama ini dipendam aku capek banget aku udah gak sanggup lagi" julia berkata"iya janji kak, maaf ya kak.." julia yang sangat merasa menyesal sekali lalu dia sambil menangis tersedu-sedu lalu ibu, ayah dan laura menerima permintaan maaf julia, akhirnya setelah julia meminta maaf dia akan berjanji akan berubah dan benar julia berubah menjadi baik seperti sebelumnya. Saat di sekolah pun helena dan bela meminta maaf atas perbuatannya tetapi di sekolah kini laura, julia, wendy, luna, bela dan helena akhirnya mereka semua berteman lalu mereka semua tidak lagi ada masalah. Julia dan laura juga menjadi sangat dekat layaknya seperti seorang kakak dan adik.akhirnya keluarga laura menjadi bahagia selamanya dan menjadi keluarga cemara.

 

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral