Alea & Galen

 By Wulan Febry Nurrahmawati


 

ТОКОН:

1.       Galen

2.       Alea

3.       Annara

4.       Elzio

5.       Teman teman Annara

LATAR/SETTING: DI SEKOLAH

TEMA: SOSIAL

 

Disuatu hari Alea seorang mahasiswi di SMA nusa bangsa yang baru saja masuk di kelas 10, saat MPLS osis membagikan brosur ekstrakurikuler dan menawarkan kepada peserta MPLS, saat itu alea memilih ekstrakurikuler basket dan osis.

Kemudian anggota osis memberitahukan bahwa ekstrakurikuler basket dimulai setiap hari selasa dan kamis setiap pulang sekolah.

 

ADEGAN 1: {dilapangan basket }

Alea mengobrol bersama annara

Alea: "ehh... itu cowok cakep banget ya?.. kira- kira siapa ya Namanya?"

Annara: "yang mana?"

Alea: "itu yang lagi main basket"

Annara: "ohh.. itu galen, btw dia sekelas lohh sama aku.. kenapa?"

Alea: "eemm.. bantuin aku dong buat deket sama dia"

Annara: "kamu yakin, mau deket sama dia??"

Alea: "iyaa.. kenapa?, ada yang salah?

Annara: "ya gak sih tapi ya, katanya dia tu dingin banget sikapnya, banyak cewe yang udah coba buat deketin dia tapi gak pernah di respon sama dia.

Alea: "ohh.. gitu ya, udah udah lanjut dulu aja yuk Latihan nya"

Annara: "iya yuk"

(saat Alea dengan Annara sedang bermain bola basket, bola yang sedang mereka mainkan tidak sengaja terlempar mengarah ke Tengah lapangan, dan tiba-tiba Elzio melempar bola ke arah galen, tepat disaat alea sedang berjalan ke Tengah lapangan dan bola elzio mengenai kepala Alea.)

Alea: "aduhhh.." (karena Alea tidak kuat menahan rasa sakit dikepalanya akhirnya dia tergeletak di Tengah lapangan)

Annara pun segera menghampiri Alea yang pingsan ditengah lapagan.

Annara: "ALEAA... ALEAAA... TOLONGGG!!!

Galen: "e-ehh itu ada apa rame-rame?" (berjalan menghampiri annara)

Annara: "ini tadi alea pingsan terkena lemparan bola dari Elzio"

Galen: "kenapa Cuma diliatin aja, gak dibawa ke uks??

(Galen langsung menggendong Alea dan membawanya ke ruang uks)

Tidak disadari Galen bahwa Annara mengikutinya ke ruang uks, namun dia menunggunya diluar. Tak lama akhirnya Alea terbangun dari pingsan nya.. lalu dia bertanya kepada Galen yang berada disampingnya sedari tadi dia pingsan.

Alea: "aku Dimana ini?"

Galen: "kamu ada di uks, kamu gak sengaja terkena lemparan bola tadi, gimana kepala kamu masih pusing?"

Alea: "sedikit, btw makasih ya udah bawa aku ke uks"

Galen: "iya sama-sama, kalo masih pusing lebih baik kamu pulang aja"

(tanpa disadari Alea dan Galen, sebenarnya Annara sedari tadi berada di luar ruangan uks, dan mendengar obrolan mereka.. tiba-tiba Annara masuk ke ruang uks, menghampiri dan menanyakan keadaan Alea

Annara: "Lea.. kamu gapapa?"

Alea: "iya, aku gapapa"

Annara: "kelihatannya kamu tidak baik-baik saja Lea, muka kamu juga pucat banget, saranku sebaiknya kamu pulang saja dan istirahat dirumah"

Galen: "iya, ayo aku antar"

(saat Galen mengantar Alea pulang, ia mengajak Alea berkenalan)

Galen : "oiyaa, nama kamu Alea ya?, salam kenal ya namaku Galen.

Alea : " em.. iya kak, salam kenal juga"

Galen : "kamu anak baru ya?, soalnya baru liat"

Alea : "eh, iya kak aku baru masuk ekstrakurikuler basket, ngomong ngomong soal basket, kak Galen ketua ekskul basket?"

Galen : "iyaa, kok tau?"

Alea : "iyaa, itu tau dari temenku"

 

ADEGAN 2: {DISEKOLAH}

Keesokan harinya setelah Alea mengikuti pembelajaran dikelas, pada saat istirahat Alea menuju ke kantin sekolah untuk membeli jajanan dan tidak sengaja Alea berpapasan dengan Annara yang juga ingin membeli jajanan..

Annara: "ehh.. Alea mau beli jajan ya? Bareng aku yuk"

Alea: "ehh boleh, yuk"

Annara: "kamu mau beli apa?"

Alea: "kayaknya aku mau beli bakso aja deh, kamu sendiri mau beli apa?"

Annara: "samain aja deh, bakso juga"

Alea dan Annara memakan bakso yang dipesan di kantin tersebut.

Tiba-tiba Galen dan teman-temannya masuk ke kantin dan membeli makanan. Melihat Galen datang, yang semula Annara sedang mengobrol dengan Alea, Annara malah diam dan terpaku melihat Galen yang sedang bercanda dengan temannya.

Alea yang menyadari Annara tiba-tiba terus menatap Galen langsung bertanya

Alea: "Nara, kenapa diem aja daritadi? ngeliatin apa?"

Annara yang ketahuan menatap galen langsung salah tingkah,

Annara: "Hah? ga kok, ini lagi ngeliat bibi bakso. kayanya basonya enak"

Alea: "hmm. masaa. kamu suka galen ya?"

Annara: "gaa" (ucapnya sambil menutup wajahnya malu)

Alea: "udahh gausah malu. cerita aja"

Annara: "Iya iya. aku suka galen. tapi masalahnya dia dingin ke aku. dia susah dideketin"

Alea: 'Tapi kok waktu itu dia baik ya ke aku?' (pikir alea dalam hati)

Annara: "Yaudahlah. yuk masuk ke kelas. bentar lagi masuk. kamu kelasnya di sebelah lorong sana kan?" (tunjuk Annara ke arah kelas Alea)

Alea: "Iya nara. Kamu kelasnya dimana?"

Annara: "Aku kelasnya di lantai atas"

Alea: "Ohh yaudah kalau gitu. dadahh. sampai ketemu lagi nanti"

Annara: "iyaa dadah"

 

ADEGAN 3: {pulang sekolah }

Bel sekolah berbunyi, itu menandakan bahwa semua mata Pelajaran dihari itu telah selesai. Dan Alea bergegas keluar kelas hendak menuju ke pintu gerbang sekolah. Namun saat dia keluar kelas teman seangkatan nya memanggil dia untuk

ikut seleksi osis. Setelah seleksi selesai Alea

langsung ke pintu gerbang dan melihat ke sekeliling sekitar sekolah sudah lumayan sepi, lalu ingin menelpon ibunya dan meminta untuk menjemputnya namun terlintas dipikiran nya bahwa ibunya tidak mungkin bisa untuk menjemputnya, karena ibunya sedang bekerja dan akhirnya dia berjalan menyusuri pinggiran jalan dan dia berharap ditengah dia berjalan ada angkutan umum, ojek, dll.

Tiba-tiba Galen yang baru saja pulang melihat Alea yang sedang berjalan menyusuri pinggiran jalan akhirnya galen mengajaknya bareng, karena Alea merasa cape jadi Alea menerima tawaran Galen yang mengajaknya pulang bareng.

Mereka lalu mengendarai motor bersama. Karena jalanan agak sepi, galen agak mengebut sedikit.

Tetapi tiba-tiba Alea menepuk pundak galen.

Alea : “Ini gapapa aku bareng kakak?” (kata Alea dengan suara agak keras supaya galen mendengarnya).

Tetapi, sayangnya galen tak terlalu fokus mengendarai motornya sampai tidak mendengar perkataan alea.

Galen : “Hah??” katanya.

Alea : “Ini gapapa aku nebeng sama kakak??” (ucap Alea sekali lagi).

Galen : “Gak kedengeran Aleaa” (ucap Galen).

Karena kesal, Alea memukul pelan pundak Galen. Tapi, bukannya kesal, Galen justru memperlambat laju motornya sambil tertawa.

Galen : “Nah, udah pelan motornya. Kamu gausah teriak lagi. Kenapa? Kamu tadi ngomong apa?” (ucap Galen sambil tertawa)

Alea menghela napas lalu berkata sekali lagi,

Alea : “Ini gapapa aku nebeng sama kakak? Aku nanti ganti uang bensin ya” ucapnya.

Galen : “Eh gausah. Searah ini, kamu rumahnya di blok itu kan” (sahut Galen sambil menggelengkan kepalanya).

Alea : “Yaudah. Emang kakak rumahnya dimana?” (tanya Alea)

ia menoleh ke kaca spion, lalu berkata.

Galen : “Kenapa kamu mau tau? Mau main ke rumah?” (jawab galen sembari tersenyum tengil)

tanpa disadari mereka berdua bahwa dibelakang mereka ada teman annara yang mengikutinya.

(disaat mereka sudah sampai di rumah Alea, galen menanyakan tentang keadaan rumah Alea yang sepi)

Galen : "Rumahmu sepi banget, belum pulang ya orang tua kamu?"

Alea : " ehh.. iyaa ibuku masi kerja, belum pulang mungkin sebentar lagi juga pulang." ada apa?

Galen : "e-ngga papa, lohh.. ibu kamu kerja? terus ayah kamu?"

Alea : "dari aku umur 10 tahun, ayahku pergi meninggalkan ibuku, ayahku juga membawa adikku, jadi aku cuma tinggal bersama ibuku" (tersenyum kecil)

Galen : "m-maaf aku ngga tau, yaudah ini aku pamit pulang dulu udah sore juga, btw boleh minta nomor kamu? siapa tau kamu butuh bantuan kamu bisa hubungi aku"

Alea : "boleh.. ini

Galen : " yaaudah aku pulang duluu ya,"

 

ADEGAN 4 (DIKANTIN SEKOLAH)

(beberapa minggu kemudian, dikantin sekolah)

pada saat istirahat Annara dan teman teman nya mengajak alea ke kantin untuk makan siang bersama, setelah itu saat Alea mau bercerita tentang Galen kepada Annara, tiba-tiba entah kenapa teman-teman Annara malah menatap sinis ke Alea. Alea yang merasa ditatap itu, sudah merasa tak enak, tapi dia tetap saja mendekati Annara.

Alea: "Nara nara aku mau cerita. Kemarin aku—"

Annara: "Iya iya. kemarin kamu pulang bareng sama Galen kan? kamu mau sombong ke aku gitu? kok kamu gitu sih"

Alea: "Kok kamu tau aku pulang sama Galen?"

Annara: "Temen aku kemarin liat kamu naik motor, berdua, ketawa-ketawa gajelas. mesra banget ya"

Alea: "Eh ga, ga gitu. Aku cuma nebeng"

Annara: "Kamu tau kan aku suka sama Galen. Terus apa, kemarin kamu malah boncengan sama dia. mau nikung ha?" (ucapnya sambil mendorong bahu alea)

Alea: "Ga gitu Nara. sumpah. aku kemarin tuh udah kesorean, aku gaada yang jemput. jadi aku sama Galen. dia duluan juga yang ngajak aku"

Annara: "Ga mungkin, aku ga percaya. Galen itu anti banget buat deket sama cewe. dia dari dulu itu dingin ke aku. ga mungkin dia nawarin bareng ke kamu"

perdebatan terus memanas. Alea mencoba membela dirinya, sedangkan Annara masih terus keras kepala. perdebatan itu membuat suasana di kantin riuh. Anak-anak yang sedang membeli makanan malah menonton perdebatan tersebut. apalagi ketika Annara mendorong bahu Alea.

Karena kondisi ramai tersebut, anak osis yang kebetulan berada di ruang osis mendengar keributan tersebut. D ngan inisiatifnya, Galen selaku ketua osis keluar dari ruangan osis lalu menghampiri kantin.

Galen: "Heh! Ini ada ribut apa sih? Kayak anak kecil aja! Berisik tau ga!"

Karena suara lantang Galen, Suasana langsung senyap. Annara dan Alea yang berada di tengah keributan itu juga diam. Setelah semuanya diam, Galen langsung berjalan menghampiri titik tengah keributan dan dia melihat Alea dan Annara.

Galen: "Alea? Nara? Kalian ngapain?"

Alea: "Itu..."

Ketika Alea ingin menceritakan kejadian pada Galen. Annara malah memelototi Alea. Berisyarat seakan dia berkata 'Awas aja kamu cerita ke Galen'. Melihat tatapan Annara, Alea langsung bungkam.

Galen: "Kenapa malah pada diem? Jawab! Kalian udah bikin keributan. Udah ngeganggu yang lain. Waktu istirahat jadinya kebuang karena tingkah kalian."

Alea: "...."

Annara: "..."

Karena dua duanya diam, Galen menghela napas. Lalu menyuruh Annara dan Alea kembali ke kelas masing masing. Annara dan teman-temannya lalu kembali ke kelasnya, sedangkan Alea disitu sendirian mulai berjalan agak pincang ke arah kelasnya. dia masih agak kesakitan karena didorong oleh Annara tadi.

Galen menyadari cara jalan Alea dan menghampirinya.

Galen: "Kenapa kamu jalannya gitu?"

Alea: "Gapapa"

Galen: "Jawab. kalau gapapa pasti jalannya ga gitu"

Galen agak emosi. dia masih agak penasaran atas kejadian tadi. Alea merasa agak takut dengan ekspresi wajah Galen. lalu dia menjawab

Alea: "Tadi aku didorong Nara. Tapi gak keras kok. ga sakit ini"

Galen: "Kok sampai didorong? Sakit ga? Kalian emang ada masalah apa sih?"

Alea: "Itu.... Annara marah soalnya dia tau aku kemarin boncengan sama kakak"

Galen: "Hah? kenapa marahnya? kok bisa marah?"

Alea: "Itu... aduh cerita ga ya.... Nara suka ke kakak! Kakak ga peka banget sih astaga"

Galen: "Oh. Tau sih. dari kelas 10 malah."

Alea: "Hah? gimana?"

Galen: "Iya. dia emang sering ngedeketin dari kelas 10 juga. Tapi aku cuekin. Aku gasuka sifatnya. Apalagi circle toxicnya itu."

Alea: "oh..."

Galen: "Terus? Kenapa malah ngelabrak kamu? Kamunya salah apa?"

Alea: "Ya karena akunya bareng kakak. Nara ngiranya aku punya hubungan sama kakak"

Galen: "Emang kenapa kalau kita punya hubungan? Salah?"

Alea: "Ya— ya kan. Kan emang gapunya hubungan kak!"

Galen: "Kalau punya? Kalau misal kita punya hubungan, Lea. Gapapa?"

Alea: "Hah? Maksudnya apa?"

Galen: "Ga. lupain aja. hehe. Sana masuk kelas, udah mau bel. Btw, kamu nanti pulang sama siapa? ada yang jemput?"

Alea: "Gatau. kayanya aku minta jemput ibu dulu. tapi gatau juga"

Galen: "Sama aku mau?"

Alea: "Ga ga. nanti Annara ngelabrak aku lagi"

Galen: "Oh oke"

Alea masih bingung. Tapi Galen malah tersenyum dan melambaikan tangannya sambil kabur ke kelasnya.

 

Adegan 5 (depan gerbang sekolah)

Sepulang sekolah. Alea sedang menelpon ibunya, tetapi sayangnya ibunya tidak bisa menjemputnya. akhirnya Alea terduduk diam sambil pasrah menunggu angkot. sayangnya, sampai sore, Alea terus menunggu, angkotnya tak kunjung datang.

Sekolah semakin lama semakin sepi. Tak ada seorang pun di depan gerbang selain Alea. Sampai tiba-tiba terdengar deru suara motor dari dalam sekolah. Alea melirik ke arah suara tersebut. Ternyata itu adalah Galen dengan motornya.

Melihat Alea, Galen tersenyum lalu berhenti di depan Alea.

Galen: "Kan. udah ditawarin bareng juga, ngeyel. Kamu ga dijemput?"

Alea: "Ga. Angkot juga gaada nunggu daritadi. kesel"

Galen: "Yaudah ayo bareng sama aku aja"

Alea berpikir sejenak. Tapi karena melihat matahari mulai terbenam. Alea tak punya pilihan lain.

Galen: "Nungguin apa. Ayo cepetan naik. udah sore"

Alea: "Yaudah yaudah iya"

Akhirnya mereka naik motor bersama.

Galen: "Lea. Haus ga? Beli minuman dulu yuk, haus aku tadi habis kumpulan osis sampai sore."

Alea: "Terserah kakak aja. Aku ngikut"

Galen lalu membelokkan motornya ke arah penjual minuman terdekat. Sambil menunggu minuman dibuat, Mereka mengobrol.

Galen: "Obrolan tadi siang, boleh dilanjut?"

Alea: "Obrolan yang mana?"

Galen: "Kamu mau ga punya hubungan sama aku?"

Alea: "Temenan? ayo aja"

Galen: "Bukan Lea, astaghfirullah"

Galen lalu mengambil bunga di tanah terdekat. lalu berkata

Galen: "Nih. kalau kamu ngambil bunga ini, berarti kamu mau jadi pacar aku. kalau nolak, buang bunganya"

Alea: "Tapi, tapi naranya?"

Galen: "Gausah dipikirin. jawab aja"

Alea masih ragu. lalu, dia mengambil bunganya dari tangan galen dengan tangan agak gemetar. Galen menatap alea agak tak percaya

Galen: "Diterima??"

Alea: "Tapi.... Naranya?"

Galen: "Udah. kalau dia ngebully kamu, bilang ke aku"

Alea terdiam. lalu mengangguk pelan

Alea: "Yaudah..."

Galen: "Yaudah apa?"

Alea: "Yaudah mau..."

Galen tersenyum lebar lalu berteriak sambil mengepalkan tangannya

Galen: "YES!!"

Penjual Es: "Berisik a astaghfirullah. ini esnya udah jadi daritadi. malah pacaran, ari si aa"

Alea: "Maaf bang.. aduh"

Alea lalu membayar esnya, dan menarik tangan Galen ke arah motor agar mereka cepat pergi, karena dia amat malu dengan tingkah Galen.

Lalu Galen mengantar Alea pulang ke rumahnya, dan dia pulang ke rumah nya sendiri.

 

—SELESAI—

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral