Di Balik Jendela

By Fajar Jamaludin Al Afghani


Anna: Seorang wanita muda yang baru pindah ke rumah tua.

Jaka: Teman lama Anna yang datang mengunjunginya.


Anna: (menatap jendela tua yang berderit) Jaka, aku merasa ada yang aneh dengan jendela ini. Seperti ada sesuatu yang mengintip dari luar.


Jaka: (tersenyum dan melihat sekeliling) Jangan terlalu membayangkan hal buruk. Rumah ini memang tua dan banyak berisiknya.


Anna: Tapi malam ini terasa berbeda. Aku terus merasakan ada sesuatu yang bergerak di luar sana.


Jaka: Mungkin itu hanya angin. Cobalah untuk tenang.


Anna: (mendengar suara berderit dari jendela dan menoleh) Itu lagi. Suara itu semakin keras.


Jaka: (berusaha meyakinkan) Baiklah, aku akan cek. Tunggu di sini.


[Jaka membuka jendela dan memeriksa di luar, lalu menutupnya kembali.]


Jaka: Tidak ada apa-apa di luar. Hanya angin dan daun-daun yang jatuh.


Anna: (keduanya duduk di tempat tidur, dengan wajah cemas) Tapi kenapa aku merasakan ada sesuatu di balik jendela?


Jaka: Aku tidak tahu. Mungkin kamu hanya lelah. Cobalah untuk tidur. Aku akan jaga kamu.


[Beberapa saat kemudian, suara berderit datang lagi dari jendela, lebih keras kali ini.]


Anna: (gemetar) Jaka, dengar itu? Ada yang menggosokkan sesuatu pada jendela!


Jaka: (mengambil senter dan memeriksa di luar lagi) Tidak ada apa-apa. Mungkin suara itu datang dari pohon atau sesuatu.


Anna: (terlihat sangat ketakutan) Tapi ini tidak seperti suara angin. Rasanya seperti ada seseorang di sana.


Jaka: (sambil berusaha menenangkan) Anna, aku yakin tidak ada apa-apa. Kamu hanya perlu istirahat.


[Jaka kembali ke tempat tidur dan membaringkan Anna. Tiba-tiba, suara berderit lebih keras dan kali ini, jendela bergerak sedikit terbuka.]


Anna: (menjerit) Lihat! Jendela itu sendiri yang bergerak!


Jaka: (bangkit dan mendekati jendela) Ini tidak mungkin. Jendela ini sudah lama rusak.


[Jaka membuka jendela sepenuhnya dan melihat keluar. Di luar, hanya ada kegelapan.]


Anna: (dalam ketakutan) Jaka, apa itu di sana?


Jaka: (mencoba menenangkan diri) Aku tidak melihat apa-apa. Mungkin kita perlu mencari bantuan.


[Tiba-tiba, terdengar suara berbisik dari luar jendela, tidak jelas kata-katanya, namun sangat menakutkan.]


Anna: (menangis) Ada suara! Itu seperti suara seseorang yang meminta tolong!


Jaka: (dengan suara bergetar) Anna, apa kamu mendengarnya juga?


Anna: (menangis lebih keras) Ya, aku mendengarnya! Tolong, apa yang harus kita lakukan?


Jaka: (terlihat bingung dan takut) Aku tidak tahu. Tapi kita harus tetap tenang dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.


[Tiba-tiba, lampu padam, dan seluruh ruangan terbenam dalam kegelapan total.]


Anna: (terdengar terengah-engah) Jaka, apa yang terjadi?


Jaka: (suara bingung) Aku tidak tahu, Anna. Ini tidak wajar.


[Suara berderit dari jendela semakin keras, dan sebuah tangan tampak meraih dari luar.]


Anna: (menjerit) Jaka, lihat itu!


Jaka: (menatap dengan ketakutan) Kita harus keluar dari sini! Sekarang juga!

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral