Hantu di Kantin

By KhasnaAzzahra Setiawan

*Karakter:*

1. Budi - Mahasiswa yang penakut.

2. Andi - Sahabat Budi yang pemberani.

3. Ibu Kantin - Penjual makanan yang suka bercanda.

4. Hantu - Karakter misterius.


*Setting:*

Kantin kampus di malam hari, sudah sepi.


---


*[Scene 1: Kantin, malam hari]*


(Budi dan Andi duduk di kantin. Kantin sudah mulai sepi, hanya mereka berdua yang tersisa.)


*Budi:* (Wajah pucat) "Nd, aku kok merinding ya? Perasaan kantin ini angker deh kalau malam-malam begini."


*Andi:* (Santai sambil makan gorengan) "Ah, kamu aja yang kebanyakan nonton film horor. Nih, makan gorengan, biar nggak takut!"


*Budi:* (Menggigit gorengan dengan ragu) "Tapi serius, aku denger cerita-cerita dari anak-anak, katanya di kantin ini pernah ada yang lihat penampakan!"


*Andi:* "Yaelah, Bud. Itu kan cerita buat nakut-nakutin aja. Lagian, masa hantu nongkrong di kantin? Mau beli nasi goreng apa gimana?"


(Tiba-tiba terdengar suara "hooo... hooo..." dari arah belakang. Budi langsung terlonjak.)


*Budi:* (Muka panik) "Tuh kan! Kamu denger nggak? Ada suara hantu! Gawat!"


*Andi:* (Masih santai) "Ah, palingan itu suara kucing. Santai aja."


(Tiba-tiba, muncul sesosok bayangan putih di belakang Budi. Budi langsung menjerit.)


*Budi:* "AAAAAA! HANTUUU!!!"


(Andi berbalik melihat bayangan itu, ternyata sosok Ibu Kantin dengan mukena putih.)


*Ibu Kantin:* (Tertawa) "Hahaha, tenang, Bud! Ini cuma ibu pakai mukena, habis sholat tadi. Kamu aja yang terlalu parno!"


*Budi:* (Masih gemetar) "Ya ampun, Bu! Saya kira beneran hantu! Jangan bikin jantung saya copot dong!"


*Andi:* (Tertawa terbahak-bahak) "Hahaha! Liat tuh, mukanya si Budi sampe pucat kayak tembok!"


*Budi:* (Merengut) "Kalian ini jahat, tau nggak? Aku beneran takut!"


*Ibu Kantin:* (Masih tertawa) "Ya udah, Budi. Besok-besok jangan terlalu percaya cerita-cerita horor. Mendingan kamu banyak makan biar nggak gampang panik!"


(Semua tertawa, Budi hanya bisa tersenyum kecut.)


---


*TAMAT*


Cerita ini bisa dikembangkan lagi sesuai kebutuhan, tapi intinya adalah situasi yang lucu dan mengejutkan, di mana ketakutan Budi menjadi bahan lelucon.

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral