Impian Masa Depan

 Impian Masa Depan 


Suatu ketika, empat orang sahabat sedang berkumpul untuk membicarakan mengenai rencana mereka di masa depan. Mereka terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius.


Mas boy: “Nanti kalau kalian misalnya dihadapkan dua pilihan, kerja di perusahaan besar, tapi gajinya kecil, atau kerja di perusahaan kecil, tapi gajinya besar. Kalian lebih pilih yang mana?”


You: “Yaa kalau aku pilih yang di perusahaan kecil, tapi gajinya besar.”


Firmansyah: “Aku tak setuju! Lebih baik di perusahaan besar, ya, walaupun gajinya kecil. Kalau kita bekerja di perusahaan besar, masa depan kita lebih terjamin pastinya.”


Mas boy: “Kalau kamu bagaimana, maulana?”


Maulana: “Kalau aku sih yang penting potensi kedepannya baik. Tak apa-apa sementara gaji kecil, tapi asalkan nanti kedepannya bisa cukup menjanjikan bagiku.”


Mas boy: “Itu artinya kamu memilih bekerja di perusahaan besar daripada perusahaan kecil kan?” (sambil menunjuk Ami).


Maulana: “Iya benar!”


You: “Kalau kamu sendiri mas?”


By Denis Wulan Sabila

Mas boy: “Ya kalau aku kurang lebih sama dengan pilihan maulana. Kita kan lihat keberlanjutan nantinya di masa depan. Kalau gaji kita besar, tapi tidak ada keberlanjutan jenjang kariernya, buat apa juga?” (menengadahkan tangan sambil menggelengkan kepala).


Maulana: “Iya benar juga sih kata kamu. Paling penting itu jenjang karier masa depan nanti.”


Firmansyah: “Iya sepertinya sih pilihan yang paling tepat ya memikirkan efek jangka panjangnya. Buat apa gaji besar tapi hanya sementara. Lagi pula, perusahaan kecil juga lebih rawan bangkrut kan?”


Maulana: “Oke, sekarang kan kita sudah tahu apa efek memilih pekerjaan kedepannya. Jadi nanti waktu kita melamar kerja setelah lulus, kita harus pertimbangkan dulu untung ruginya buat masa depan kita.”


Firmansyah dan mas boy: “Siippp!”

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral