Karena sahabat
By Desi Melia Sandi
Dalam kehidupan remaja sering ada pertikaian. Begitulah yang dialami oleh dua kelompok remaja murid SMA . Kelompok healthy (Rahma, Ayu dan Dewi) mereka bertiga adalah sahabat sejati yang selalu bersama dalam suka dan duka. Ketiga orang ini baik, pintar dan ramah. Tidak seperti kelompok evil atau nama gengnya trio evil(Megan,Aurel dan Syifa). Mereka bertiga sangat keras, kejam dan tidak memiliki rasa keprimanusiaan. Suatu ketika Dikantin
Rahma, Ayu dan Dewi sedang berada di kantin. Mereka sedang makan sambil bercerita. Tiba-tiba datanglah trio evil yang menyambar pembicaraan mereka.
Aurel: Heh, kalian! ngapain kalian disini!
memukul meja)
Megan: Ini tuh tempat khusus buat kita! jadi mending kalian cabut sana!
Syifa: Bener tuh! Lo. Lo dan Lo out! (menunjuk ke Rahma, Ayu dan Dewi)
Rahma: Apa hak kalian ngusir kita. Lagian inikan tempat umum. Bukan tempat ayah kalian!
Megan: Eh. Eh. Nih anak udah mulai ngelawan yah! Apa perlu gua panggil satpam untuk ngusir kalian!
Ayu: Ya silahkan aja panggil. Kalian pikir kita takut sama kalian.
Aurel: Kurang ajar lo (hampir menampar Ayu, tapi tiba-tiba Dewi berbicara)
Dewi: Hey jangan. udahlah, Biarin kita aja yang ngalah. Ayo kita pergi dari sini.
Rahma, Ayu dan Dewi pun pergi meninggalkan kantin..
Syifa: Akhirnya mereka pergi juga. Hahaha
Tidak lama kemudian bel pun berbunyi. Semua murid mengambil tasnya dan
bergegas untuk pulang
Seperti biasanya grup healthy sering mengerjakan tugas di rumah Rahma. Jadi
tiap sore Ayu dan Dewi datang kerumah Rahma. Orangtua mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain.
Sore, dirumah Rahma
Ayu+Dewi: Assalamualaikum (mengetuk- ngetuk pintu)
Rahma: Waalaikumsalam (membuka pintu) silahkan masuk tuan putri (sambil mengulurkan tangannya kebawah)(sedang bercanda untuk menghibur mereka)
Rahma Ayu+Dewi: hehehehehe
Mereka bertiga menuju ke ruang tamu. Tempat dimana mereka sering
mengerjakan tugas sambil berbagi cerita. Kali ini tugas yang dikerjakan adalah tugas bahasa indonesia yaitu membuat proposal. Mereka lalu mengeluarkan buku dari tas. Tapi kali ini mereka tidak bisa menyelesaikannya karena ada keributan di samping rumah Rahma. Entah mengapa
orang itu sangat ribut. Mungkin ada masalah di keluarga mereka.
Ayu: Aduh, berisik banget! Mana bisa kita selesaikan tugas ini kalau situasinya begini.
Dewi: Tetanggamu kenapa sih? Kok heboh banget!
Rahma: Aku juga nga tau nih. Ngga biasanya mereka ribut kaya ini.
Mereka bertiga keluar rumah untuk melihat situasi. Ternyata keributan itu datang pada rumah Megan. Diluar rumah Megan ada kelompok trio evil yang sedang kebingungan. Kelompok healthy pun menuju ke rumah Megan.
Rahma: Megan, ada apa dengan kamu?
(Megan hanya nangis dan merunduk)
Aurel: Ngapain lo kesini! Udah udah balik lo sana, ganggu aja!
Syifa: Loh kok masih disini. Kalian budek ya! Kami bilang pergi ya pergi! (dengan suara yang kejam)
Megan: udahlah, jangan usir mereka. Mereka kan teman kita juga.
Aurel: lo kenapa sih Megan? Ngapain lo bela mereka?
Aeni: Megan, kamu habis kesambet batu yah?
Megan: Sudahlah, hentikan semua kebodohan ini.
Aurel: Maksud lo apasih? Gue ga ngerti sama semua ini!
Syifa: Baiklah kalo ini mau kamu. Kami akan menurutinya.
Ayu: Kok kamu sedih sih Megan? Emangnya ada apa?
Megan: Aku ga habis pikir. Kenapa sih orangtuaku selalu bertengkar. Apa mereka ga cape sama semua ini?
Dewi: Kamu yang sabar yah Megan.
Megan: Tapi aku udah benar-benar ga tahan. Hampir setiap hari dan setiap saat aku dengar bapak dan ibuku bertengkar.
Rahma: Mungkin memang saat ini bapak
dan ibumu lagi ada masalah. Berdoa saja ya, semoga masalah mereka segera bisa diatasi.
Aurel: Kami juga bakal ikut berdoa supaya orangtua kamu ga bertengkar lagi.
Megan: Hatiku hancur waktu mendengar ibuku minta cerai. Seandainya mereka benar-benar bercerai, aku harus ikut siapa? aku malu, malu dan sangat malu sekali teman-teman.
Syifa: Aku ngerti perasaan kamu, tapikamu juga jangan sampai terlalu sedih karena aku khawatir kalau kamu terlalu sedih nanti malah akan mempengaruhi fisikmu.
Rahma: lya Megan. Semua ini pasti ada jalan keluarnya kok.
Megan: Ah biarlah, seandainya aku sakit, mungkin orang tuaku ga peduli sama aku.
Ayu: ga ada orang tua yang ga peduli sama anaknya.
Dewi: Mungkin saat ini mereka berdua lagi ada masalah jadi mereka keliatan sibuk dengan urusan mereka sendiri.
Megan: Percuma aku punya orang tua kalau setiap hari isinya bertengkar saja. Apa mereka berdua ga malu sama tetangga yang udah pasti dengar suara mereka bertengkar?
Rahma: tapikan biar bagaimana pun juga dia tetap orangtua kamu.
Megan: aku harus gimana (sambil menunduk dan menangis)
Aurel: ngomong ke mereka kalau kamu ngerasa sangat ga nyaman saat mereka berdua bertengkar.
Megan: bakal aku coba
Syifa: Nah, kamu jangan sedih lagi ya. Ayo dong senyum lagi (sambil mengusap air mata Megan)
Megan: terimakasih yah. Kalian udah mau jadi temanku. Dan ngasih semangat dengan cobaan ini. Aku sayang kalian semua.
Rahma: kami juga sayang kok sama kamu.
Mereka semua lalu berpelukan.
Comments
Post a Comment