Keluarga Harmonis

 By Septiyani Wulandari 

**Tokoh:**

- **Pak Budi:** Ayah yang bijaksana, pekerja keras.

- **Bu Siti:** Ibu yang penyayang, pintar memasak.

- **Andi:** Anak pertama, siswa rajin dan berprestasi.

- **Sinta:** Anak kedua, kreatif dan ceria.

 

**Setting:** 

Ruang tamu di sebuah rumah sederhana yang rapi. Terdapat sofa, meja dengan beberapa cangkir teh, dan foto keluarga di dinding.

 

**Adegan 1: Pagi Hari di Ruang Tamu**

 

*(Pak Budi duduk di sofa, fokus membaca koran. Bu Siti datang dari dapur sambil membawa nampan berisi cangkir teh hangat.)*

**Bu Siti:** (Sambil tersenyum, meletakkan teh di meja) "Mas, ini teh hangat untukmu. Aku tahu kamu selalu butuh ini di pagi hari."

**Pak Budi:** (Mengangkat kepala dari koran, tersenyum) "Terima kasih, Bu. Pagi ini cerah sekali. Rasanya nikmat sekali bisa menikmati teh di pagi sejuk seperti ini."

**Bu Siti:** "Betul, Mas. Aku bersyukur kita masih bisa menikmati momen seperti ini bersama. Anak-anak juga semakin dewasa dan mandiri."

**Pak Budi:** (Mengangguk setuju) "Ya, mereka tumbuh dengan baik. Tapi kita harus tetap mendidik mereka agar menjadi pribadi yang bertanggung jawab."

*(Andi dan Sinta berlari masuk dengan wajah ceria.)*

**Andi:** "Ayah, Ibu, aku dapat nilai tertinggi di kelas untuk ulangan matematika!"

**Sinta:** "Aku juga, Bu! Guru bilang gambarku paling bagus di kelas hari ini!"

**Bu Siti:** (Tersenyum bangga, merangkul kedua anaknya) "Hebat sekali kalian berdua! Kalian benar-benar membuat Ibu dan Ayah bangga."

**Pak Budi:** (Dengan nada bijak) "Kerja keras kalian di sekolah sangat Ayah apresiasi. Ingat, kesuksesan itu tidak datang dengan mudah, harus ada usaha."

**Andi:** "Kami akan terus berusaha, Ayah. Kami ingin membuat Ayah dan Ibu bangga."

**Sinta:** "Ayah, Ibu, bolehkah nanti sore kita pergi jalan-jalan? Aku ingin membeli es krim."

**Pak Budi:** (Tertawa kecil) "Tentu saja, setelah kalian selesai belajar dan mengerjakan PR, kita bisa pergi bersama."

**Bu Siti:** "Dan jangan lupa, nanti malam kita akan makan malam bersama di ruang makan. Ibu sudah siapkan masakan spesial untuk kita semua."

**Andi dan Sinta:** "Asyik! Terima kasih, Bu!"

 

**Adegan 2: Sore Hari di Ruang Keluarga**

*(Sore hari, keluarga sedang bersiap-siap untuk pergi keluar. Pak Budi sudah mengenakan jaket, Bu Siti memeriksa barang-barang yang perlu dibawa.)*

**Pak Budi:** "Sudah siap semua? Jangan lupa, meskipun kita bersenang-senang, kita harus selalu menjaga kebersamaan."

**Bu Siti:** (Mengecek anak-anak) "Betul, Mas. Dalam keluarga, yang paling penting adalah kebersamaan dan rasa saling menghargai."

**Andi:** "Kami janji, Ayah, Ibu. Kami akan selalu menjaga keharmonisan keluarga kita."

**Sinta:** "Iya, kita adalah keluarga yang harmonis dan saling menyayangi!"

*(Mereka saling memandang dengan senyum, bergandengan tangan keluar rumah. Lampu panggung mulai redup.)*

 

 

 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Best Friend

By Rizky Anugrah Ramadhan Rizky adalah anak laki-laki yang baru masuk SMA, saat masih di Mts Rizky selalu bermain dengan teman terbaiknya namun sejak lulus temanya memilih melanjutkan SMA yg berbeda, saat masuk SMA dia ingin mencari teman terbaik nya. saat Rizky masuk SMA dan sudah terbagi kelas,Rizky berada di kelas IPS 4, Rizky berniat bermain ke kelas tetangganya IPS 3 di sanah karena ada teman Mts nya  yg bernama Maman dan alfin,saat Rizky masuk ke kelas IPS 3, ia melihat seseorang yg terlihat sedang bermain kartu uno dan dia tidak mendekati nya karena Rizky cuma mau bertemu dengan maman. besoknya, Rizky masuk lagi ke IPS 3 melihat Maman ngobrol bareng bersama teman di sebelahnya, rizky bertanya orang di sebelah maman Rizky: nama kamu siapa? Tofik: tofik hidayat Rizky: mirip mantan pemain bulu tangkis  Tofik mengajak Rizky bermain kartu uno bersama teman kelasnya, saking serunya sampai tidak tau waktu, Rizky penasaran dengan pemilik kartu uno. Rizky: kartu uno punya siapa?...
Read more

Dari Benci Jadi Cinta

 By Muhammad Adli Abdullah Tokoh: Raka: Seorang siswa yang pintar tapi sombong. Nina: Seorang siswi yang ceria dan cerdas, tetapi sering jadi korban ejekan Raka. Dina: Sahabat Nina, selalu mendukungnya. Budi: Sahabat Raka, sering memberi nasihat. Sinopsis: Raka dan Nina adalah dua siswa yang selalu bertengkar setiap kali mereka bertemu. Raka sering mengejek Nina karena berbagai hal kecil, sedangkan Nina merasa kesal karena Raka selalu merasa paling hebat. Namun, suatu kejadian membuat Raka melihat sisi lain dari Nina, dan kebenciannya perlahan berubah menjadi cinta. Adegan 1 (Di dalam kelas, Raka sedang mengerjakan tugas, sementara Nina duduk di meja lain mengerjakan tugas yang sama.) Raka: (dengan nada mengejek) Nina, kamu benar-benar lambat ya, tugas segampang ini saja belum selesai? Nina: (memandang Raka dengan kesal) Biar lambat asal benar. Lagipula, kenapa kamu harus selalu mengganggu aku, sih? Raka: (tertawa) Karena lucu melihat kamu panik! Nina: (menghe...
Read more

Sompral

By Defta Juniho Rhaisa Di suatu malam ada sekelompok remaja sedang nongkrong di warung samping tempat wisata tepaga. Para remaja tersebut bernama Rizki, Aldo, dan Bagas. Mereka berempat nongkrong pada tengah malam hingga jam 12.00 malam. Salah satu remaja yang bernama Aldo mengajak pulang ke teman-temannya.  Aldo : bro cabut yuk udah malam takut dicariin nyokap nih  Riski : Yaelah do masih jam segini  Bagas : tahu tuh setan aja masih siap-siap kali  Jawaban Bagas dan Rizki sambil tertawa, tapi pada akhirnya mereka bertiga pun akhirnya pulang dan Rizky bilang ke teman-temannya agar melewati hutan pinus tapi kedua temannya itu ragu tapi tetap mengikuti Rizki.  Rizki : kita jalannya ke hutan pinus aja yuk supaya lebih cepat  Aldo : bukannya kalau lewat situ gelap sekali ya Ki?  Bagas : iya Ki lagi pula hutan pinus itu juga kan lumayan serem suka ada penampakan di situ  Rizki : tenang ada aku kok, aku ahlinya siapa sih setan yang berani sama aku ...
Read more