KELUARGA

  By NESYA ZISSI FITRIALUTFI


Di sebuah rumah yang berisi keluarga bahagia yaitu ayah, ibu, dan anaknya bernama sherly sedang berbincang bincang tentang rencana apa yang akan dilakukan untuk liburan menjelang weekend.

"bagaimana kalau kita pergi ke pantai untuk weekend kali ini?" tanya ibu

"aku mau, aku mau. nanti aku akan membawa alat alat untuk membuat istana pasir" ucap sherly yang saat itu berusia 5 tahun dengan semangat.

"baiklah, ayo kita berkemas untuk besok" ucap ayah. 


-keesokan hari nya-

pagi hari di halaman rumah, mereka bersiap untuk memasuki mobil dan segera menuju ke pantai.

"sherly senang tidak?" tanya ibu di perjalanan

"aku sangat senang, aku tidak sabar untuk bermain istana pasir bersama ayah" ucapnya 


sesampai nya mereka di pantai, sherly dengan riang gembira berlari menuju pasir pantai.

"serly hati hati, pasir nya tidak akan kemana mana kok" ucap ibu sambil terkekeh.

"ayah ayo cepat sini, kita bermain pasir!" ucap sherly berteriak kepada ayah nya.

"iya sayang, ayah akan kesana" 


setelah ayah dan sherly kelelahan bermain pasir, mereka menghampiri ibu yang berada tidak jauh dari sana.

"ibu aku lapar" eluh sherly 

"ini ibu sudah pesankan makanan, ayo kita makan bersama" titah ibu kepada ayah dan sherly 

di sela sela makan, sherly berucap

"hmm.. ibu ayah, aku ingin sekali punya teman dirumah, aku bosan kalau bermain dengan ayah dan ibu saja" 

"emangnya mau teman seperti apa sayang?" ucap ibu sambil tersenyum.

"ya.. teman yang seperti aku, yang kecil tidak seperti ayah dan ibu yang sudah besar" ucap sherly sambil tangan membentuk sebuah 'besar'

"nanti kalau sherly sudah sekolah banyak teman di sekolah" kata ibu

"tidak ibu, sherly mau seperti itu" tunjuk sherly kepada pengunjung pantai yang memiliki 2 anak kembar dalam sebuah keluarga. 

"sherly makan dulu saja ya sayang" titah ibu.

"tidak, aku mau seperti itu" geleng sherly

"yaudah nanti ibu akan carikan sherly teman, tapi sherly harus makan ya" rayu ibu kepada sherly

"oke ibu" sherly mengangguk dengan senang. 


setelah puas bermain di pantai dan hari sudah menjelang sore, mereka bergegas untuk segera pulang ke rumah.

sesampainya dirumah, ibu menyuruh sherly untuk bersih bersih

"sherly ayo mandi" teriak ibu

"aku tidak mau mandi" geleng sherly

"ayo sherly, katanya sherly ingin teman selain ibu dan ayah, mangkannya sherly mandi dulu kalau tidak mau nanti tidak ada yang mau berteman" paksa ibu.

sherly pun berpikir sebentar lalu ia mengangguk dengan tegas. 


setelah mereka selesai bersih bersih, makan malam pun sudah mereka makan dan sherly pun sudah tidur dengan nyenyak di kamar nya. ibu dan ayah berbincang di ruang tamu untuk membicarakan masalah tadi.

"gimana yah? haruskah kita adopsi anak untuk teman sherly dirumah? kasian juga ibu selalu lihat sherly bermain sendiri" tanya ibu

"ayah juga berpikir semacam itu, sherly juga pasti bosan bermain dengan orang dewasa terus" ucap ayah

"jadi ayah gapapa kalau kita adopsi anak?" ucap ibu meyakinkan 

"gapapa bu, agar sherly ada teman juga. ayo nanti kita besok ke panti asuhan bersama, mumpung masih hari libur" ucap ayah tersenyum 

ibu pun tersenyum dengan jawaban ayah. 


keesokan harinya, matahari telah terbit, dan ibu sedang sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.

"ayah tolong bangunkan sherly, sarapan nya sudah siap" titah ibu kepada ayah.

selang beberapa menit sherly pun sudah berada di meja makan bersama ayah dan ibu.

"sherly mau roti atau nasi goreng sayang?" tanya ibu

sherly menggeleng untuk menjawab pertanyaan ibu.

"sherly kenapa? sherly tidak mau makan?" ibu keheranan

"mana teman sherly, katanya ibu dan ayah akan membawakan teman untuk sherly" ucap sherly dengan wajah cemberut

"sherly makan dulu, habis itu nanti kita keluar untuk mencari teman sherly, ya?" ibu meyakinkan sherly

"janji?" ucap sherly sembari mengangkat jari kelingking nya kepada ibu

"janji" ibu tersenyum sambil menautkan jari kelingkingnya kepada sherly.

setelah mereka selesai sarapan pagi, dan juga sudah menjanjikan kepada sherly untuk membawakannya teman, mereka segera bergegas ke panti asuhan. 


sesampainya di panti asuhan dan ada salah satu anak seumuran sherly yang memberi mereka minum dan membuat ayah dan ibu berfokus kepada anak tersebut. hingga,

"halo manis, nama kamu siapa?" ucap ibu sambil tersenyum 

"keysa," jawab keysa dengan senyumannya yang lebar.

ibu pun tersenyum dan lanjut berbicara dengan pemilik panti asuhan bahwa ibu akan membawa keysa untuk kerumah nya (adopsi). 


sesampainya mereka dirumah, sherly dan keysa sudah berkenalan semenjak di panti tadi.

"tante, ini sekarang aku tinggal disini?" tanya keysa meyakinkan 

"iya keysa anggap ini rumah baru kamu, nanti kamu bermain ya sama sherly, sekarang manggil nya jangan tante ya, tapi ibu" ucap ibu kepada keysa

keysa menjawab dengan anggukan kepalanya

"sherly nanti kamu tidur bersama keysa ya sayang" titah ibu

"oke ibu, akhirnya aku punya teman" ucap sherly dengan senyum senangnya 


makan malam pun tiba, mereka berkumpul di meja makan dengan keysa yang baru saja siang tadi sampai dirumah itu.

"keysa senang tidak disini?" tanya ibu kepada keysa

"aku sangat senang sekali, ibu dan ayah baik sekali, dan juga sherly sangat baik" jawab keysa.

"sherly juga senang sayang?" tanya nya juga kepada sherly

"tentu!! aku sangat senang" jawab sherly senang.

ibu tersenyum lalu menyuruh sherly dan keysa melanjutkan makan malam nya. 


hari hari mereka jalani dengan riang gembira, tidak lupa juga setiap akhir pekan mereka selalu pergi liburan ditambah dengan kehadiran anggota baru, rumah pun tidak sepi karena ada sherly dan keysa yang meramaikan rumah tersebut. saat sekolah pun mereka selalu berdampingan dari TK-SD-SMP dan sekarang mereka sudah beranjak ke jenjang SMA. 


"Sherly, Keysa sarapan dulu sebelum berangkat sekolah" teriak ibu dengan lantang saat ibu belum melihat batang hidung keysa dan sherly.

"IYA BUU" jawab mereka berdua menuju meja makan.

setelah selesai makan dan mereka bergegas menuju sekolah bersama ayah. tibalah mereka di sekolah

"keysa ternyata kita satu kelas" ucap sherly senang sambil menatap keysa

"BENARKAH??" girang keysa

mereka pun berpelukan sembari loncat kegirangan. 


tiba juga saat pertengahan semester dan biasanya sekolah akan melakukan ujian, besok adalah hari ujian keysa dan sherly di sekolah.

"sherly, keysa jangan lupa belajar besok ujian" titah ayah 

"baik ayah" kata sherly dan keysa

sherly ini pintar, ia selalu berada di peringkat 1 kelas nya, tidak dengan keysa yang berbanding terbalik dengan sherly.

tiba dimana ujian sudah selesai dan diumumkan siapa peringkat kelas tersebut, masih saja sherly berada di peringkat pertama, sedangkan keysa berada di peringkat 5. 


lalu mereka bergegas kerumah setelah pengumuman itu, dan jangan lupakan juga mereka tentu berbicara kepada ayah dan ibu.

"hebat anak ayah, dari dulu selalu peringkat pertama, ini pasti keturunan ayah" bangga nya kepada sherly

sherly mendengar itu langsung memeluk ayah nya dengan gembira.

"anak dan ayah sama saja" gumam ibu terkekeh

keysa yang melihat itu sedikit kesal

"aku juga ingin di banggain" batin keysa. 


sekarang sherly dan keysa sudah punya kamar masing masing, berbeda dengan dahulu. 

"cih peringkat 1 doang aku juga bisa" gerutu keysa di kamarnya. 


pagi mereka berangkat sekolah sudah memasuki semester 2.

tok tok* suara ketukan pintu kamar keysa

"keysa bangun ayo sarapan" teriak sherly dari liar kamar keysa

cklek* pintu terbuka menampilkan keysa

"duluan saja" jawab nya dengan cuek

"ah baiklah" sherly bergegas menuruni tangga menuju meja makan.

sesampainya nya di meja makan

"keysa mana sayang?" tanya ibu

"nanti dia turun kok bu" jawab sherly 

ibu menjawab dengan mengangguk 


sudah tiba mereka di sekolah, tapi tiba tiba keysa duduk dengan teman nya yang lain

"keysa kenapa ga duduk sama aku?" tanya sherly keheranan.

"aku mau sama dia dulu" jawab nya dengan ketus.

jam istirahat sudah tiba sherly mengajak keysa untuk pergi ke kantin bersama

"keysa ayo ke kantin" ajak sherly

"kamu saja, aku akan pergi bersama diana" Diana adalah teman yang duduk barusan dengan keysa.

"keysa kenapa ya" batin sherly heran 


ujian kenaikan kelas sudah tiba, sherly dan keysa pun sudah duduk bersama. tidak, mereka baru duduk ketika ujian kenaikan kelas tiba saja.

ujian sudah dimulai sejak pagi tadi, tapi sherly keheranan melihat kertas ujian milik keysa

"keysa kenapa kertas ujian kamu belum di beri nama?"

"nanti kalau udah beres" jawabnya singkat 


jam sudah menunjukkan waktu ujian selesai, kertas ujian keysa pun sudah diberi nama, tentu bukan nama dia yang dia tulis di kertas itu tetapi nama 'sherly'.

"sini biar aku yang kumpulkan kertas kamu" tawar keysa kepada sherly

"ternyata keysa tidak kenapa kenapa" batin sherly lega

"terimakasih keysa" senyumnya kepada keysa

tapi, keysa diam diam mengganti nama 'sherly' dengan namanya, di kertas ujian asli milik sherly. begitu terus hingga ujian  kenaikan kelas benar benar selesai. 


tiba dimana pembagian hasil ujian sekaligus kenaikan kelas, orang tua sherly dan keysa pun berada di kelas mereka, menunggu hasil nilai anak anaknya. 

"peringkat pertama diraih oleh keysa, tepuk tangan untuk keysa" ucap guru.

"selanjutnya peringkat 15 diraih oleh sherly" ucap guru itu.

mendengar itu keysa senyum kemenangan, sementara ayah dan ibu menatap sherly keheranan. 


sudah selesai dengan pembagian hasil ujian di sekolah, mereka tiba dirumah.

"sherly, bagaimana kamu bisa berada di peringkat 15?, kamu tidak belajar dengan benar kah? baru juga ayah puji di semester satu" tanya ayah dengan tegas dan sedikit marah 

"aku selalu belajar tiap malam, aku yakin sudah benar menjawab pertanyaan itu" sherly meyakinkan ayah

"gamungkin, nyata nya kamu berada di peringkat 15, lihat keysa nilai dia meningkat cepat" ayah berucap bangga kepada keysa.

"ayah gamau tau, di kelas 2 nanti kamu harus naikan peringkat kamu" tegas ayah 


Tahun ajaran baru sudah tiba, sherly dan keysa sudah menginjak kelas 2 SMA. sayangnya, peringkat sherly tetap dibawah. ini dikarenakan ulah keysa yang tetap sama. padahal sherly sudah mati matian belajar dari pagi hingga malam. 

"SHERLY" bentak ayah

"kamu sebenarnya kenapa, apa yang membuat kamu seperti ini, ayah tidak suka kamu menyepelekan ini" bentak ayah dengan amarah membesar

"sudah ayah, kasian sherly" ucap ibu menenangkan ayah

"maaf yah, aku tidak tahu, aku benar benar yakin sudah menjawab soal itu dengan benar" jawab sherly sembari menangis.

sedangkan keysa hanya duduk diam sambil melihat pertikaian itu.

"omong kosong kamu ini" bentak ayah.

lalu ayah pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya. 


sherly tetap menangis di kamar nya tidak berhenti, ibu sudah menyuruh sherly untuk makan, tetapi sherly tidak mau.

di meja makan hanya ada ayah, ibu dan keysa. ayah dan keysa berbincang dengan bahagia.

"ayah tau tidak? di sekolah aku beri pujian terus, soalnya peringkat aku naik" adu nya kepada ayah

"oh benarkah? hebat sekali anak ayah" bangganya.

"lalu aku melihat sherly sangat tidak suka kepada aku" bisik nya kepada ayah agar tidak di dengar ibu.

ayah hanya menggelengkan kepala tidak menyangka sherly begitu. 


suasana kelas begitu ramai hingga guru pelajaran datang, suasana kelas pun menjadi sepi.

"aduh saya lupa belum fotocopi lembar ini" ucap guru tersebut

"sherly, keysa tolong fotokopi ini ke depan sekolah ya, fotocopi di sekolah sedang rusak" titah nya kepada sherly dan keysa

mereka pun beranjak untuk pergi memfotocopy lembar tersebut, fotocopian itu berada di sebrang sekolah. 


sherly melihat kanan kiri untuk melihat kendaraan melintas, sedangkan keysa hanya melihat ke sebelah kanan tanpa melihat ke kiri. tanpa aba aba keysa menyelonong menyebrangi jalan tanpa tahu dari sebelah kiri ada mobil yang melintas. sherly yang melihat itu langsung berlari dan mendorong keysa untuk segera ke tepi sebrang, dan 'BRUKK' berakhir tubuh sherly tertabrak mobil tersebut. 


keysa yang melihat itu gemeteran, lalu menghampiri sherly yang masih tergeletak di trotoar, hingga ambulan sampai dan dibawalah sherly ke rumah sakit.

ayah dan ibu yang khawatir berlari menghampiri keysa yang berada diluar ruangan sherly dan bertanya

"kenapa bisa terjadi keysa?" tanya ibu cemas

"ceritakan bagaimana keysa?" tanya ayah

"aku dan sherly sedang menyebrang.. lalu aku tidak lihat di kiri ada mobil melintas, aku langsung menyelonong, gataunya sherly melihat dan mendorong aku untuk menghindari mobil itu. maaf.." ucap nya sedih dengan menundukan kepala.

"ayah.. ibu.. maafkan aku juga, aku yang menukar kertas ujian sherly dengan kertas aku. aku minta maaf, aku sadar aku salah. aku jahat.. padahal sherly selalu baik kepada aku" ucap keysa sambil menangis

"minta maaf nya sama sherly ayo.. kita kedalam" ajak ibu

keysa tetap menggeleng dan berkata

"tidak bu, aku tidak pantas. aku sudah jahat banget ke sherly" 

"gapapa ayo bareng bareng" ajak ibu 


sekarang mereka berada di dalam ruangan tersebut, sherly masih memejamkan mata nya. beberapa jam mereka disana dan sherly sudah mulai membuka matanya.

"sherly.. maafin aku ya, dulu aku menukar kertas ujian kita, dan membuat nilai kamu menurun, hingga kamu di marahin ayah kamu. maafin aku juga atas insiden ini, aku tau aku gapantes di maafin, aku udah jahat banget sama kamu" ucap keysa menangis sembari memeluk tubuh sherly yang sedang berbaring di ranjang.

"maafin ayah juga ya nak.. dulu ayah benar benar emosi sama kamu tanpa tahu kebenarannya, maafin ayah.." ucap ayah sherly sembari menggenggam tangan sherly.

sherly yang melihat itu tersenyum 

"tidak apa apa, sherly sudah memaafkan kalian, sherly sayang kalian gamungkin sherly tidak memaafkan kalian" sherly menenangkan

"sherly kayanya aku gapantes sama kamu lagi, aku udah jahat banget sama kamu. nanti biar aku balik ke panti saja" ucap keysa

"tidak. kalau kamu beneran balik kesana, aku marah banget sama kamu, aku ga akan maafin kamu, titik." ancam sherly

"sudah, keysa kamu tetap tinggal bersama kami ya, jadikan ini pelajaran kedepannya. sherly juga sudah memaafkan kalian, jadi kalian jangan berbuat seperti itu lagi ya" ucap ibu kepada mereka. 


setelah sherly sembuh, mereka tetap bersama di rumah yang sama. jangan lupakan juga setiap akhir pekan mereka selalu liburan. sekarang mereka lebih lebih bahagia. 


END

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral