Love Radio
By Gita Priyanti
Riiingg ~
Suara bel sekolah yang menandakan bahwa kegiatan hari itu akan dimulai terdengar di seluruh penjuru sekolah. Siswa dan Siswi yang nyaris terlambat mulai berlarian agar berhasil masuk kedalam sekolah sebelum gerbang di tutup. Yu Hamin, yang hari itu bertugas untuk memeriksa siswa dan siswi bersama Gaby dan yang lain terlihat sudah menutup gerbang setelah merasa yakin tidak ada siswa lain yang terlambat.
"Gaby ayo kembali ke kelas, seperti nya hari ini tidak ada yang terlambat" ucap Hamin lembut kepada Gaby, rekan OSIS nya sekaligus teman sekelasnya.
"Oke Hamin, andai saja setiap hari seperti ini ya."
Hamin tersenyum dan berjalan bersama Gaby dan yang lain untuk masuk kelas sebelum mereka berhenti ketika mendengar suara seseorang berteriak dari luar gerbang yang sudah tertutup.
"AAAAAAA pleasee buka gerbangnya! "
Hamin terlihat memutar bola matanya karna siswa yang teriak itu sering kali membuat onar.
"SIAPAPUN ITU BUKA GERBANGNYA, GUA MAU MASUK" jerit orang tersebut.
Gaby melihat ke arah Hamin seperti bertanya apa yang harus mereka lakukan.
"Bagaimana ini..." eluh Gaby
"Aku rasa kita ga perlu bingung, dia udah jelas terlambat. Ayo kembali" tegas Hamin
"Tapi... Ayo buka gerbangnya, Hamin. Dia hanya telat 1 menit, kamu pernah juga meloloskan siswa yang telat 2 menit waktu itu." jelas Gaby
Hamin menghela nafas dan meminta teman yang lain untuk pergi duluan meninggalkan nya dan Gaby yang akan membuka gerbangnya untuk 1 orang. Hamin tidak bisa menolak Gaby kalau sudah seperti ini. Apalagi Gaby ingat perbuatannya beberapa minggu yang lalu. Hamin pun membuka gerbangnya.
"Hufttt... thanks ya bro, makasih juga kamu (Gaby). Gua beneran buru-buru jadi gua duluan ya, byee"
"Heyy! ih harusnya kita catat dulu nama dia" eluh Gaby sambil berjalan ke ruang kelas bersama Hamin.
"Aku tahu namanya" singkat Hamin yang dapat perhatian penuh dari Gaby, seakan menunggu lanjutan Hamin terkait nama siswa yang lari terburu-buru tadi.
" Do Eunho, kelas IPS 4." singkat Hamin lagi.
Tanpa Gaby ketahui, Hamin mengenali Eunho karena ia adalah teman dari salah satu temannya. Teman Hamin sesekali bercerita tentang Eunho dan kelakuan ajaibnya. Sesampainya Hamin dan Gaby dikelasz terdengar dari pengeras suara di dalam kelas siaran radio yang di isi oleh klub radio sekolah. Suara siaran yang bisa di terdengar oleh seluruh penghuni di sekolah setiap pagi, ketika istirahat dan pulang sekola.
"Selamat pagi TERRA HIGH SCHOOL, Pagi yang cerah ini semoga menjadi pertanda hal-hal baik akan terjadi sama kamu. Salam dari TERRADO untuk TERRA HIGH SCHOOL. Karena hari ini adalah hari Jumat seperti biasa. TERRADO akan menerima surat-surat dari kalian dan akan kami bacakan secara anonim, Kami tunggu!"
Hamin menghela nafas setelah siaran radionya berakhir. Lalu Hamin merasakan pundaknya di tepuk oleh seseorang, Gaby .
"Hamin, suara penyiarnya seperti tidak asing ya?" tanya Gaby. Hamin dengan ragu menjawab Gaby.
"Iya Gaby penyiarnya Do Eunho, siswa yang kita bukakan gerbangnya dan lari terburu-buru " jawab Hamin , detail.
" Pantas saja seperti tidak asing" ucap Gaby.
Sebenarnya Eunho beberapa kali dengan sengaja melanggar aturan sekolah agar mendapat perhatian Gaby. Namun karena jadwal Gaby yang hampir selalu bersama Hamin, hukuman Eunho selalu berurusan dengan Hamin, bukan Gaby. Maka dari itu Hamin sangat tahu Eunho selain dari temannya. Eunho bahkan dengan lantang memberi tahu Hamin bahwa sebenarnya ia ingin perhatian Gaby, karena itulah mereka banyak melanggar. Eunho tertarik pada Gaby. Tentu saja Hamin sedikit terkejut.Eunho yang kelasnya cukup jauh dengan Hamin dan Gaby di IPA 2, bisa tertarik.
Hamin berpikir bagaimana menjauhkan Eunho dari Gaby. Karena Hamin sebenarnya menyukai Gaby . Tapi hari ini akhirnya Eunho dapat perhatian dari Gaby dan itu membuat Hamin gelisah.
" Hamin kau terlihat murung, apa mamu sakit? " tanya Gaby.
Hamin sama sekali hilang fokus hari ini.
"Aku baik, ga perlu khawatir Gaby " ujar Hamin bohong, nyatanya Hamin sangat takut hal yang di takutkan akan terjadi. Beberapa jam berlalu, waktu istirahat pun tiba. waktu yang sangat Hamin benci di hari ini. Karena Gaby terlihat semangat untuk mendengar siaran radio yang biasanya ia abaikan. Biasanya Gaby akan langsung mengajak Hamin ke kantin bersama.
"Selamat siang TERRA HIGH SCHOOL. Semoga kalian menikmati waktu istirahat yang cukup singkat ini, seperti yang sudah kami janjikan pagi tadi, tepat sekali ada yang menitipkan surat. Jadi kami akan membacakan surat dari siswa TERRA."
Perasaan Hamin sudah sangat tidak enak, walaupun senyum Gaby membuat ia tenang sedikit, tapi mengingat senyuman Gaby bukan untuk nya, Hamin terlihat makin murung.
"Ooohh sepertinya yang ini surat cinta. Banyak sekali gambar hati di kertas nya" lanjut Eunho, si penyiar radio.
Ruang kelas menjadi ramai mendengar penjelasan dari Eunho tentang surat yang ia dapat. Gaby juga ikut tertarik mendengar kan. Ia jarang sekalii memerhatikan siaran radio setelah selama ini dan Gaby mengakui ia menyesal. Ternyata seru juga.
"Okee tenang teman-teman mari kita bacakan surat dari anonim. Awalnya aku gtau kalau hatiku sudah berdebar lebih kencang kalau lihat kamu, awalnya aku kira debaran ini karena aku berlari kencang, Setelah aku memikirkan nya ternyata aku selalu punya rasa yang aneh di jantungku disaat melihat mu. Saat itulah aku sadar kalau aku suka sama kamu. Temui aku di lapangan pulang sekolah nanti, Gaby IPA 2, ku tunggu kedatangan mu."
Berbeda dengan Gaby yang mematung, kelas IPA 2 sangat ramai dan ricuh karena mereka ikut bersemangat dan mengelilingi Gaby yang masih bingung. Semua orang menantikan jam pulang sekolah karena untuk melihat siapa yang akan muncul untuk Gaby di lapangan. Hamin juga menantikan jam pulang sekolah, bedanya karena ia ingin cepat- cepat pulang saja.
"Baik teman-teman semuanya sekian dari TERRADIO,Byee!"
Beberapa jam kemudian, waktu yang semua orang tunggu datang juga. semua teman satu kelas Gaby mendorongnya untuk berdiri di tengah lapangan yang sudah sangat ramai. Gaby sangat malu tapi ia juga penasaran siapa yang akan menemuinya. di sisi lain Gaby tidak melihat Hamin sama sekali sejak tadi. Gaby sedikit khawatir, sampai sorakan dari arah sebelah kelas IPS membuatnya menengok. sosok tidak asing yang dari pagi tadi ada di pikirannya. Do Eunho berjalan gagah membawa serangkaian bunga yang ia petik di taman sekolah, Do Eunho yang tadi pagi telat, Do Eunho yang menyiarkan radio, Do Eunho teman dari teman Yu Hamin. Do Eunho IPS 4. yang sedang membacakan kembali surat cintanya di hadapan semua orang. dihadapan Gaby yang pikirannya berisik memikirkan sudah berapa kali ia memikirkan Do Eunho hari ini.
"jadi Gaby, IPA 2 maukah kamu jadi pacarku?" tegas Eunho lantang dan percaya diri.
Gaby dengan pipinya yang bersemu merah muda mengangguk dan sorokan satu sekolah ramai terdengar di sekelilingnya. Gaby menerima bunga pemberian Eunho dan mereka berjalan pulang bersama. sambutan TERRADIO benar, pagi yang cerah tadi merupakan pertanda baik. namun, sepertinya berbeda dengan Hamin, pagi yang cerah tadi bukan pertanda baik untuknya. Hamin kini harus melupakan perasaannya terhadap Gaby.
--------------THE END ----------------
Comments
Post a Comment