Mimpi di Balik Sekolah

 By Wulandari

Tokoh:

1. Siti - Siswi kelas 11 yang bercita-cita menjadi dokter

2. Rina - Teman dekat Siti yang suka menggambar dan bercita-cita menjadi desainer

3. Pak Wawan - Guru Matematika yang bijaksana dan peduli terhadap siswa

4. Ibu Ani - Ibu Siti yang mendukung pendidikan anaknya


Adegan 1: Di Kelas


Kelas sedang berlangsung. Pak Wawan berdiri di depan papan tulis, menjelaskan soal matematika. Siti dan Rina duduk bersebelahan, tampak serius mendengarkan.


Pak Wawan: Baik, anak-anak. Ada pertanyaan terkait materi yang baru saja kita bahas?


Siti: (mengangkat tangan) Pak, kalau saya ingin menjadi dokter, matematika ini penting nggak, sih?


Pak Wawan: Pertanyaan bagus,tentu saja penting. Semua ilmu saling berhubungan. Misalnya, seorang dokter butuh kemampuan menganalisis data pasien yang seringkali berbentuk angka. Jadi, jangan pernah meremehkan pelajaran apapun, ya.


Rina: Kalau saya yang ingin menjadi desainer, apakah matematika juga penting, Pak?


Pak Wawan: Tentu saja, Rina. Seorang desainer perlu memahami proporsi, skala, dan bahkan anggaran. Itu semua ada hubungannya dengan matematika. Intinya, pendidikan adalah bekal yang sangat penting untuk kalian mengejar mimpi.


Adegan 2: Di Rumah Siti


Siti pulang ke rumah dan duduk bersama ibunya di ruang tamu.


Ibu Ani:Gimana sekolah hari ini, nak?


Siti: Menyenangkan, Bu. Pak Wawan menjelaskan betapa pentingnya pendidikan untuk mengejar cita-cita.


Ibu Ani: Betul sekali, Nak. Ibu senang kamu mengerti itu. Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu ke masa depan. Apapun cita-citamu, pendidikan akan membantu kamu mencapainya.


Siti: Tapi, Bu, kadang aku merasa kesulitan memahami beberapa pelajaran,contohnya matematika.


Ibu Ani: (tersenyum) Semua pelajaran memang butuh usaha, Siti. Tidak ada yang mudah, tapi bukan berarti tidak bisa. Yang penting, kamu jangan pernah menyerah.


Siti: Iya, Bu. Aku akan belajar lebih giat lagi


Adegan 3: Di Taman Sekolah


Siti dan Rina duduk di taman sekolah saat istirahat. Mereka berbicara sambil menikmati bekal.


Rina: Siti, kamu tahu nggak? Aku kadang merasa takut nggak bisa menjadi desainer karena nilaiku pas-pasan.


Siti: Aku juga kadang merasa takut nggak bisa jadi dokter, Rina. Tapi, aku pikir, selama kita mau berusaha dan belajar, kita pasti bisa.


Rina: Iya, kamu benar. Pendidikan memang penting, ya. Aku harus lebih rajin lagi belajarnya.


Siti: Betul! Yuk, kita sama sama lebih giat lagi belajarnya dan jangan lupa diimbangi dengan doa agar bisa mencapai mimpi kita.


(Mereka berdua tersenyum dan saling menguatkan.)


Adegan 4:Di Kelas, Beberapa Bulan Kemudian


Pak Wawan membagikan hasil ujian kepada siswa. Siti dan Rina tampak tegang.


Pak Wawan: Saya ingin mengucapkan selamat kepada Siti dan Rina yang telah menunjukkan peningkatan luar biasa dalam nilai-nilai mereka. Kerja keras kalian mulai membuahkan hasil!


Siti: (tersenyum bangga) Terima kasih, Pak.


Rina: (berseri-seri) Terima kasih, Pak. Kami akan terus belajar.


Pak Wawan: Saya sangat bangga dengan kalian berdua. Ingat, apapun yang kalian cita-citakan, dengan usaha dan pendidikan, kalian pasti bisa mencapainya.


(Siti dan Rina saling berpandangan dan tersenyum. Mereka tahu bahwa perjalanan masih panjang, tapi mereka tidak akan pernah menyerah,insyaallah)


 Naskah drama ini mengajarkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengejar mimpi dan cita-cita. Selain itu, usaha dan kerja keras sangat penting dalam mencapai tujuan hidup.

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral