Perjuangan yang tak sia sia

By Suci Ramadhani


Karakter

Bisma : Anak laki-laki berusia 18 tahun, atlet catur berbakat.

Bapak : Ayah Aldi, pria berusia sekitar 50 tahun, pekerja keras dan tegas.

Ibu: Ibu Aldi, wanita berusia sekitar 48 tahun, lembut dan penuh dukungan.

Melody : Adik Aldi, berusia 15 tahun, ceria dan mendukung.

Pelatih : Pelatih catur Aldi, sekitar 40 tahun, bijaksana dan sabar.

Wasit : Wasit turnamen catur, sekitar 50 tahun, tegas.


Adegan 1 : Di kamar tidur Bisma pagi hari


Bisma duduk di meja belajarnya, memeriksa catatan dan berlatih catur dengan fokus. Bapak dan Ibu memasuki ruangan.

Ibu : Bisma, kamu sudah belajar sepanjang malam. Ayo, istirahat sebentar. Sarapan sudah siap.

Bisma : (Tidak beralih dari meja) Aku harus siap untuk turnamen ini, Bu. Ini adalah kesempatan terbaikku untuk lolos ke kejuaraan dunia.

Bapak : (Memegang bahu Aldi) Kami tahu kamu telah berlatih keras, Bisma. Tapi ingat, penting juga untuk menjaga kesehatanmu. Jangan biarkan stres menghalangi kemampuanmu.

Melody :  (Masuk dengan sepatu olahraga dan memeluk Bisma) Kak, aku yakin kamu bisa menang! Kamu sudah berlatih keras dan sangat pintar.

Bisma: (Tersenyum lelah) Terima kasih, Melody. Aku hanya berharap semua usaha ini membuahkan hasil.

Ibu : (Menyiapkan sarapan) Apa pun hasilnya nanti, kami sangat bangga dengan semua usaha yang telah kamu lakukan. 

Bisma (mengangguk dan akhirnya meninggalkan meja, mengikuti Ibu ke dapur.)


---

Adegan 2: Di arena olahraga, sore hari.

Bisma berdiri di area persiapan dengan pelatihnya, Pelatih. Suasana ramai dan penuh semangat. Aldi tampak gugup namun bersemangat.

Pelatih : (Dengan nada tegas) Bisma,  ingat strategi yang kita latih. Jangan biarkan tekanan turnamen mempengaruhi permainanmu. Fokus pada papan catur, bukan pada penonton.

Bisma : (Mengangguk) Aku akan berusaha. Aku sudah berlatih untuk ini sepanjang hidupku.

Pelatih : : (Memberi semangat) Kamu sudah siap. Percayalah pada dirimu sendiri. Mainkan permainanmu, bukan permainan mereka.

(Wasit memasuki panggung dan memanggil peserta untuk memulai pertandingan. Bisma dan lawannya, seorang pemain catur berpengalaman dari luar negeri, berdiri di meja catur. Suasana tegang.)

Wasit : (Dengan suara tegas) Pertandingan babak final dimulai sekarang. Semua peserta dimohon untuk menjaga ketertiban dan fokus.

(Pertandingan dimulai. Aldi tampak tertekan oleh lawannya yang sangat kuat dan strategi lawan sangat sulit dipatahkan. Aldi sesekali melihat ke arah penonton dan pelatihnya, mencoba menjaga fokus.

Adegan 3 : Di arena olahraga, malam hari.

(Pertandingan hampir berakhir dan Aldi tampak kelelahan. Lawannya membuat langkah yang sangat cerdas, menekan Aldi ke posisi yang sulit. Namun Aldi tetap tenang dan akhirnya membuat langkah mengejutkan yang mengubah jalannya permainan.)

Pelatih : (Berdiri di pinggir lapangan, berbisik) Ingat strategi kita. Langkah itu adalah kunci untuk mengatasi serangan lawan

Bisma :(Mengambil napas dalam-dalam dan melakukan langkah terakhir) Ini dia.

(Langkah Aldi ternyata sangat cerdas, memaksa lawannya untuk menyerah. Penonton bersorak dan Aldi memenangkan pertandingan. Aldi terlihat sangat lega dan bahagia.)

Wasit : (Mengumumkan) Selamat kepada Bisma Juara turnamen catur tahun ini!

(Bisma berlari ke arah Pelatih dan keluarganya, memeluk mereka dengan penuh rasa syukur.)

Ibu :  (Menangis bahagia) Kami sangat bangga padamu, Bisma! Kamu telah melewati semua tantangan dan berhasil!

Melody : (Melompat-lompat kegirangan) Kakak, kamu memang kaka ku yang luar biasa!

Bapak : (Memeluk Aldi) Ini adalah hasil dari semua usaha dan kerja kerasmu. Kamu telah menunjukkan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita berusaha.

Pelatih :  (Tersenyum) Kamu telah melakukan pekerjaan yang sangat baik. Ini adalah hasil dari dedikasi dan ketekunanmu.

Bisma : (Dengan air mata bahagia) Terima kasih semuanya. Aku tidak bisa melakukan ini tanpa dukungan kalian. Ini adalah langkah pertama menuju mimpiku, dan aku tidak sabar untuk apa yang akan datang.



Pesan moral

Jangan mudah putus asa tetap semangat untuk meraih apa yang kita ingin capai!!!

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral