Pertemuan Kembali

By Yeni Lestari

**Tokoh:**

- **Andi**: Pria berusia 25 tahun, bersikap serius dan bijaksana.

- **Budi**: Pria berusia 25 tahun, sahabat Andi yang ceria dan humoris.

- **Siti**: Wanita berusia 24 tahun, mantan kekasih Andi yang cerdas dan anggun.

**Setting:**

- Lokasi: Sebuah kafe di pusat kota.

- Waktu: Sore hari.

Disore hari disuatu kafe yang berada dipusat kota andi dan budi sedang menikmati kopi nya,mereka sedang bercerita tentang kisah mereka berdua,yang rupanya sudah lama tidak berkumpul karena faktor pekerjaan

**Adegan 1: (Di dalam kafe, Andi dan Budi duduk di sebuah meja, minum kopi.)**

**Andi:** (Menatap cangkir kopinya.) Rasanya aneh ya, Bud. Sudah lama kita tidak duduk bersama seperti ini.

**Budi:** (Tersenyum.) Iya, Ndri. Waktu memang cepat berlalu. Dulu kita sering nongkrong sampai malam di sini, sekarang sudah jarang.

**Andi:** (Menghela napas.) Iya, kesibukan kerja dan kehidupan membuat kita terpisah jauh.

**Budi:** (Menepuk bahu Andi.) Jangan terlalu serius, Ndri. Hidup ini harus dinikmati. Lihat aku, walau sibuk, aku tetap sempat ketawa-ketawa.

**Andi:** (Tersenyum tipis.) Kamu memang selalu ceria, Bud. Tapi, ada yang mengganjal di hati ini.

**Budi:** (Mendekatkan kursinya.) Apa itu, Ndri? Ceritakanlah.

**Andi:** (Berbisik.) Aku dengar kabar, Siti sudah kembali ke kota ini.

**Budi:** (Terkesiap.) Siti? Mantanmu yang dulu itu?

**Andi:** (Mengangguk pelan.) Iya, dia.

**Budi:** (Menghela napas panjang.) Kamu masih memikirkannya?

**Andi:** (Tertegun.) Entahlah, Bud. Dulu aku pikir perasaan ini sudah hilang. Tapi ketika mendengar namanya lagi, semuanya kembali.

**Budi:** (Serius.) Ndri, aku tahu kamu pernah sayang sama Siti. Tapi jangan sampai perasaan itu mengganggu hidupmu sekarang.

**Andi:** (Merenung.) Kamu benar, Bud. Tapi, aku merasa ada yang belum selesai di antara kami.

**Adegan 2: (Pintu kafe terbuka, Siti masuk dengan anggun. Dia melihat Andi dan Budi lalu mendekati mereka.)**

**Siti:** (Tersenyum.) Andi, Budi... Lama tidak berjumpa.

**Andi:** (Terkejut melihat Siti.) Siti... Kamu?

**Budi:** (Tersenyum canggung.) Eh, Siti! Duduk sini.

**Siti:** (Duduk di kursi kosong.) Terima kasih. Aku tidak menyangka bisa bertemu kalian di sini.

**Andi:** (Gugup.) Aku juga tidak menyangka kita akan bertemu lagi, Siti.

**Siti:** (Menatap Andi dengan lembut.) Waktu berlalu, tapi kenangan tetap tinggal, ya?

**Budi:** (Mencoba mencairkan suasana.) Eh, kita pesen minum dulu, gimana? Apa yang kamu mau, Siti?

**Siti:** (Tersenyum kecil.) Teh manis saja, terima kasih.

**Budi:** (Bangkit dari kursinya.) Oke, aku pesan dulu. (Beranjak ke kasir, meninggalkan Andi dan Siti.)

**Andi:** (Menatap Siti.) Siti, ada banyak hal yang ingin aku tanyakan. Tentang kita... tentang dulu...

**Siti:** (Menghela napas.) Andi, aku tahu. Dulu kita terpisah bukan karena kita ingin, tapi karena keadaan.

**Andi:** (Pelan.) Apakah kamu masih memikirkan masa lalu itu?

**Siti:** (Tersenyum pahit.) Masa lalu adalah bagian dari diri kita, Andi. Tapi sekarang, aku sudah berdamai dengan semua itu. Dan aku harap, kamu juga.

**Andi:** (Merenung.) Aku mencoba, Siti. Tapi perasaan ini...

**Siti:** (Memotong.) Andi, aku kembali bukan untuk mengulang masa lalu. Aku kembali untuk melanjutkan hidup, dengan kedewasaan yang baru.

**Andi:** (Mengangguk pelan.) Aku mengerti, Siti. Mungkin ini saatnya aku juga melangkah ke depan.

**Siti:** (Tersenyum lembut.) Aku selalu berharap yang terbaik untukmu, Andi.

**Budi:** (Kembali dengan pesanan minuman.) Oke, ini teh manis untuk Siti, dan kopi hitam untuk Andi. Eh, kok suasananya jadi hening begini?

**Siti:** (Tersenyum kepada Budi.) Kami hanya mengingat masa lalu, Bud.

**Budi:** (Tertawa.) Nah, itu bagus. Tapi jangan terlalu serius, yuk kita nikmati waktu ini.

**Andi:** (Tersenyum, perlahan merasa lega.) Kamu benar, Bud. Terima kasih, Siti.

**Siti:** (Mengangguk.) Sama-sama, Andi. Aku senang kita bisa bertemu lagi.

**Budi:** (Mengangkat cangkirnya.) Untuk persahabatan dan masa depan yang lebih baik!

**Andi dan Siti:** (Tersenyum dan ikut mengangkat cangkir mereka.) Untuk masa depan yang lebih baik!

(Lampu meredup, pertanda akhir adegan.)

Comments

Popular posts from this blog

Best Friend

Dari Benci Jadi Cinta

Sompral